Demo, Lagi?



Siapa yang demo? Demo apa? Demo masakkah? Hahaha...  Bukan! Hanya ingin sedikit berbagi perasaan. Eh, kok perasaan yaaa.



Pagi tadi ketika berangkat sekolah, saya masih menjumpai angkutan umum berseliweran di jalan raya. Tapi, rupanya tak berlangsung lama. Beberapa jam kemudian anak saya sudah mengeluh tidak mendapatkan angkot untuk berangkat ke sekolah. Dikarenakan sopir angkot mogok mengoperasikan angkotnya.

Ah, saya suka sedih kalau alasan mereka enggan menarik angkot. Sebenarnya kalau ditanyakan ke semua sopir, tidak semuanya ingin ikut demo. Tetapi kita tahulah, pasti akan ada sweeping dari sopir lainnya agar tidak menarik penumpang, dengan alasan kompak.

Padahal untuk urusan perut kan tidak bisa kompakan ya? Dan alasan mogok sebenarnya adalah adanya angkutan online yang menyebabkan pendapatan para sopir menurun. Benarkah angkutan online menyebabkan pendapatan mereka menjadi lebih kecil?
Saya pribadi kok tidak setuju ya. Bukankah Allah sudah menjamin rezeki setiap hambaNya? Jadi, kenapa angkutan online dilarang beroperasi? Harusnya yakin dan tetap berikhtiar untuk mendapatkan rezeki tanpa harus melarang orang lain mencari rezeki dengan cara yang sama.

Jika akan diberlakukan aturan untuk angkutan online, semoga aturan itu berupa kebijakan yang tidak akan merugikan salah satunya.

#KabolMenulis7
#Day-26

Share:

2 komentar