Nggak Perlu Ngupil Dulu Untuk Makan Krupuk Ini

Krupuk Upil

Pernah mendengar krupuk Upil? Atau ada yang menyebutnya sebagai krupuk melarat atau krupuk miskin. Duh, namanya enggak banget ya. Apakah makanan ini memiliki keistimewaan?



Krupuk Upil atau Krupuk Melarat atau disebut juga Krupuk Miskin merupakan krupuk yang memang unik saat penggorengannya. Kalau krupuk lainnya menggunakan minyak goreng saat menggorengnya, maka krupuk ini menggunakan pasir. Maka disebutlah sebagai krupuk melarat atau miskin.

Lalu, apa hubungannya dengan penamaan krupuk Upil? Jangan-jangan memakai upil sebagai bahan bakunya? Iiihh, jorok doong!

Xixixixi...  Tenang, hanya namanya saja tidak elit ya, tapi bukan berarti dibuatnya memakai upil atau yang membuatnya sambil ngupil. Dinamakan krupuk Upil karena rasa yang dihasilkan oleh krupuk jenis ini adalah asin seperti upil. Hayo ngaku, siapa yang pernah ngerasain upil? Pasti asin-asin gimana gitu? Iya kan? Hehehehe..

Bahan dasar krupuk upil sama seperti krupuk lainnya, menggunakan tepung kanji yang dicampur dengan aroma bawang putih dan garam. Proses pembuatan hingga menjemurnya tidak berbeda dengan pembuatan krupuk lainnya. Ketika proses penggorengan, barulah menggunakan pasir. Pasir yang dipakai adalah pasir yang sudah dibersihkan. Jadi, aman yaa.

Bentuknya yang bulat-bulat kecil dengan rasa asin berpadu bawang putih, menjadikan krupuk ini santapan yang nikmat. Asli nggak bakal bikin batuk. Hanya saja saat makan krupuk ini akan menimbulkan suara berisik. Maklum efek digoreng dengan pasir menjadikan tekstur krupuk Upil sedikit lebih kres.

Krupuk Upil ini biasa ditemukan di daerah Jawa Timur. Saya mengenal krupuk ini sejak kecil dan bisa dijumpai di pasar tradisional yang ada di Nganjuk. Biasanya dijual dengan sistem kiloan. Satu kilogram sudah banyak sekali. harga yang ditawarkan satu kilogramnya berkisar Rp18.000,00 - Rp20.000,00. Karena satu kilogram akan muat banyak sekali, maka ukuran segitu cukup buat makan satu rumah.
Krupuk Pecel
Menyantap krupuk upil lebih nikmat jika dicampur dengan sayuran dan disiram dengan sambal pecel. Krupuk Upil ditata di pincuk, dilengkapi dengan sayuran rebus kenikir, kacang panjang, tauge, atau sayuran lainnya. Paling akhir disiram dengan sambal pecel. Hhmm, dijamin nggak ingat kanan kiri kalau sedang menikmati krupuk pecel ini. Dan krupuk pecel ini banyak dijumpai di warung-warung pecel daerah Nganjuk Jawa Timur. Satu porsi atau satu pincuk krupuk pecel bisa dinikmati dengan harga Rp5.000,00. Cukup murah ya, ranag di kantong pula.

Apakah mudah mendapatkan krupuk ini di daerah selain Jawa Timur? Saya sendiri pernah menjumpainya. Hanya saja rasanya tidak senikmat seperti di Nganjuk. Aroma bawang putih tidak terasa, itu yang membedakannya. Tekstur krupuk juga berbeda. Kalau krupuk upil asli Nganjuk, krupuknya berwarna putih dan  tidak memiliki aneka warna seperti yang kita jumpai di dekat daerah saya. Ya, hanya putih bulat-bulat dan tebal.

Nah, itulah makanan tradisional asli Nganjuk yang membuat saya selalu rindu kampung halaman. Mana makanan tradisional dari daerah kalian?

#SatuHariSatuKaryaIIDN

Share:

2 komentar

  1. Krupuk upil...murah meriah dan bikin terus-terusan ngunyah. Herannya Mbak Lisa, sampai sekarang sebungkus besar itu harganya masih 5 ribu..Kupikir sudah 10 ribu..ya ampun , padahal enak e :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyo mbak, aku pernah ngidam pesen ke Nganjuk dua kilo. Ongkire seng mahal dari pada krupuke.. Hahhaha

      Delete