Toto dan Gio


Di bawah ini adalah contoh cerita anak yang belum pas. Tapi saya belum ada niat buat merombaknya. Simpan sini saja dulu ya.
Hasil gambar untuk gambar perkakas
mainananakonline.com
Tuan Wilson sedang sibuk memperbaiki sebuah pintu rumah milik Nyonya Vio menggunakan perkakasnya. Ada Toto, si obeng berbentuk pipih yang sedang melakukan tugasnya mengencangkan sebuah baut. Sedangkan Titi, obeng berbentuk bunga berada di dalam kotak perkakas. Gio, sebuah tang juga terlihat sibuk bersama Toto. 

“Wah, hebat ya, Gio dan Toto. Aku selalu bangga ketika mereka berhasil menyelesaikan tugasnya,” ujar Titi dengan bangga.
“Benar, Toto dan Gio pasangan yang hebat,” sahut Gera gergaji.
Meti, si meteran juga mengangguk setuju. “Toto dan Gio memang hebat dan selalu dibutuhkan oleh Tuan Wilson ketika bekerja.”
Toto menanggapi obrolan teman-temannya dengan tersenyum. Sedangkan Gio tertawa bangga.
“Dibandingkan dengan Toto, sebenarnya akulah yang paling hebat!”
“Toto juga hebat, Gio!” sahut Titi tak mau kalah.
“Tanpaku Toto tidak akan bisa membuka atau mengencangkan baut,” suara Gio mulai terdengar keras.
“Dan akulah yang selalu dicari pertama kali oleh Tuan Wilson, bukan Toto,” kata Gio mulai sombong. Perkakas lainnya terdiam.
“Kalian ingat? Kejadian ketika Tuan Wilson ingin mencabut sebuah paku yang menancap di tembok dan ingin memindahkannya? Siapa yang mencabutnya?” tanya Gio lagi.
“Kamu yang dipilih oleh Tuan Wilson,” jawab Meta pelan.
“Lalu, ketika keponakan Tuan Wilson ingin membuat sebuah bunga dan ingin melengkungkan kawat, apakah Toto yang dipilih?”
Kali ini Gera yang menjawab. “Kamu yang digunakan oleh Tuan Wilson.”
“Jadi, aku lah yang paling hebat. Bukan Toto.”
Perkakas mulai kesal mendengar kesombongan Gio.
“Gio memang hebat dan kita tahu itu,” kata Toto menyudahi perdebatan teman-temannya tentang siapa yang terhebat.
“Tapi kamu juga ... ” ucapan Gera menggantung karena Toto memintanya untuk tidak melanjutkan..
Gio memandang Toto dengan penuh kesombongan. Kemudian, dia meninggalkan teman-temannya.
“Kita harus memberi pelajaran kepada Gio, bahwa dia tidaklah sehebat yang dia kira,” bisik Gera kepada teman-temannya.
“Aku setuju!” jawab Meti disambut setuju oleh perkakas lainnya.
Mulailah perkakas Tuan Wilson menyusun rencana tanpa sepengetahuan Gio. Toto hanya tersenyum mendukung usul Gera.
***
Pagi ini Tuan Wilson terlihat panik. Sepertinya telah terjadi sesuatu di kamar Tuan Wilson.
“Aku membutuhkan obeng pipih dan sebuah tang. Di mana aku meletakkan obeng?” tanya Tuan Wilson sambil tangannya sibuk mencari perkakas yang dibutuhkan di dalam kotak. Namun, Tuan Wilson tidak melihat satu pun perkakasnya ada di dalam kotak. Tuan Wilson hanya menemukan tang. Rupanya perkakas lainnya sedang bersembunyi, sehingga Tuan Wilson tidak mellihatnya.
Di kamar Tuan Wilson, terlihat tempat tidur miliknya yang terbuat dari kayu terlepas salah satu bautnya. Sehingga sambungan kaki tempat tidurnya terlepas dan tidak bisa digunakan.
Tuan Wilson segera mengambil baut dan memasangnya kembali. Dia bermaksud memutar bautnya menggunakan tang, karena obeng yang dicarinya belum ditemukan. Tentu saja usaha Tuan Wilson tidak berhasil. Tuan Wilson kesulitan untuk mengencangkan baut. Kemudian, Tuan Wilson meletakkan tang dan pergi mencari obeng.
“Nah, Gio, kamu lihat kan tadi? Kamu tidak bisa mengencangkan baut,” semprot Meta langsung. Gio hanya terdiam. Dalam hatinya dia membenarkan perkataan Meta.
“Berarti, tanpa Toto kamu tidak berguna,” kata Gera.
Gio masih terdiam. Dia mulai menyadari kesombongannya.
“Masih mengaku paling hebat?” tanya Titi.
“Gio, kita adalah satu tim. Semuanya saling membutuhkan. Tanpamu aku juga tidak bisa bekerja sendiri. Begitu juga kamu. Ada kalanya kamu membutuhkanku,” jelas Toto. Gio membenarkan ucapan Toto.
 “Maafkan kesombonganku, Teman-teman,” aku Gio.
“Apakah kamu masih merasa paling hebat?” tanya Gera masih sinis.
“Tidak, aku mengaku salah. Tolong maafkan aku.’
“Kami memaafkanmu, Gio,” kata Toto bijak.
“Terima kasih, Teman-teman. Jadi, maukah kali ini membantu Tuan Wilson membetulkan kaki tempat tidurnya?” pinta Gio.
“Kita adalah satu tim, kami pasti akan membantumu,” jawab Toto.
“Ya, benar, kita adalah perkakas yang hebat. Kita semua hebat,” sahut Gera dengan gembira.
Ketika Tuan Wilson kembali ke kamar, dia melihat tang yang tergeletak di dekat kotak perkakas. Tuan Wilson segera mengambilnya dan menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda. Tuan Wilson tersenyum memandang tempat tidurnya bisa digunakan kembali. Perkakas pun bersorak gembira.

Share:

2 komentar