Alat Bantu Mengembangkan Narasi Cerita Anak


Duh, lama saya nggak nongol di blog. Bersih-bersih dulu nih. Takut ada sarang laba-labanya. Bersih-bersih, sapu-sapu... (nyanyi ala Austi di film Toy Cop)

Terakhir posting di blog, saya baru bahas alat bantu mengembangkan narasi cerita anak sampai di nomor empat. Hari ini mau mencoba mengupasnya sedikit ah, biar selesai semua alat bantunya.

Alat bantu yang akan saya bahas kali ini adalah yang kelima, yaitu Allegorical Device. Apa tuh?

Ini adalah alat bantu untuk mengembangkan narasi cerita anak yang menggunakan kiasan, simbol, dan metapora. Bisa juga menggunakan simbol dan pesan yang dalam atas sebuah kejadian.

Alat bantu jenis ini biasanya digunakan dalam mengembangkan Picbook. Jenis buku yang tidak banyak menggunakan kata-kata.

Cara mudahnya begini. Ketika membuat naskah cerita, kita sudah menentukan tokoh cerita beserta karakternya. Misalkan saya memilih tokoh hewan dalam cerita yang akan saya buat. Saya ambil hewan monyet yang karakternya suka menipu, serakah, atau perbuatan curang lainnya. Nah, dengan alat bantu ini saya sudah mewakilkan tokoh tersebut dalam diri monyet tanpa menjelaskan karakternya dalam cerita.

Ada bayangan ya? Saya pribadi belum begitu menguasai jenis Picbook, masih harus belajar lagi lebih banyak.

Lanjut ke alat bantu yang keenam ya.
Alat bantu yang keenam adalah Natural Cycle.

Natural Cycle adalah alat bantu yang memilih perputaran waktu atau musim sebagai pengembangannya. Hampir mirip dengan Travelogue Journey ya. Hanya saja ciri dari alat bantu yang keenam ini adalah adanya pergantian musim dalam cerita. Kalau di Travelogue Journey tokoh tidak mengalami pergantian waktu atau musim.

Jadi, ketika membuat cerita dan memilih alat bantu yang keenam, maka penulis harus tahu bagaimana perubahan waktu yang akan dipilihnya. Jangan sampai pembaca dibuat bingung dengan pergantian musim yang dialami oleh tokoh.

Mungkin teman-teman ada yang pernah mengembangkan dua alat bantu di atas? Share yuk, di kolom komentar. Saya tunggu ya.

#NgeblogLagi
#CeritaAnak

Share:

28 komentar

  1. Pergantian musim yang dimaksud di sini ini musim yang sebenarnya kan, Mbak? Seperti hujan dan kemarau?

    ReplyDelete
  2. Manggut2...belum pernah bikin picbook sih. Tp kynya kebayang contoh2 bukunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga belum pernah bikin. Mentok di kata kata yang sedikit

      Delete
  3. Aku baru tau soal ini hehe. Piss
    Harus sering baca blog mba Lisa tandanya ini, tapi kebayang sih contoh bukunya kek apa mah

    ReplyDelete
  4. Hmm ... kayanya saya pernah menggunakan allegorical device, tapi gak tau kalau namanya itu.

    ReplyDelete
  5. Aku beneran blank masalah ini mba hehe. Soalnya belum pernah nulis cerita anak. Nanti harus sering berkunjung ke sini ni.

    ReplyDelete
  6. Kalau yang pertama aku lumayan paham, Mbak. Kalau yang kedua, pergantian musim, kayaknya bth dibikin blogpost lagi, Mbak. Biar lebih clear.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi..baik mbak. Ini nulise di sela-tugas negara lainnya karena kangen mgeblog.

      Delete
  7. Sip sip..akan dicoba, walaupun belum pernah buat picbook hehhe

    ReplyDelete
  8. Wah ini bener-bener baru buat saya mba. Jujur sampai sekarang saya belum bisa memahami keseluruhan tentang cerita anak mengenai jenis picbook ini

    ReplyDelete
  9. Saya masih blank nih tentang menulis buku anak. Artikel ini harus saya baca berulang supaya saya faham...
    Kayaknya pakai contoh mungkin lebih membantu...

    ReplyDelete
  10. Wah, sama dengan mba Hani. Aku masih blank menulis cerita anak nih.

    ReplyDelete
  11. Huwaaa saya masih blank kalo disuruh buat cerita anak. Pingin ikutan training kalo ada mah

    ReplyDelete
  12. Wah, menarik nih. Kebetulan anakku hobi menggambar, jadi pasti bagus banget kalo diarahin pake alat bantu ini ya. Tfs Mbak, ilmunya bermanfaat banget.

    ReplyDelete
  13. Aku baru tahu ini mbak. Mbak kisa belajar nulis cernak sejak kapan mbak? Keren dah ilmunya

    ReplyDelete
  14. Sangat bermanfaat sekali, Mbak..thx for sharing :)

    ReplyDelete