Gaya Rambut Leo

Ini adalah cerita fabel milik saya yang berhasil menjadi juara 2 dalam lomba yang diadakan oleh Jejak Publisher pada tahun 2018.

Add caption

           
Leo adalah seekor singa jantan yang gagah. Dia memiliki hobi yang unik, berjalan-jalan mengelilingi hutan dan menyapa semua penghuni hutan setiap pagi hari sambil memamerkan surainya yang lebat. Dari kejauhan tubuh Leo yang tegap selalu terlihat gagah saat berjalan. Apalagi surai lebatnya, akan bersinar ditimpa cahaya matahari. Dan Leo begitu bangga dengan surainya.

“Halo, Tupi!” sapa Leo kepada Tupi si tupai.
Tupi menghentikan kegiatannya menggigit buah, dia menatap Leo sambil tersenyum.
“Leo, apakah kamu sudah tahu, bahwa di hutan ini akan diadakan pawai buah hasil panen tahun ini?”
“Tahu dong!” jawab Leo.
“Konon pawai kali ini berbeda, Leo,” tambah Tupi.
“Apa yang berbeda?”
Tupi menggelengkan kepalanya. “Kamu bisa menanyakannya kepada Paman Burung Hantu.”
Leo mengangguk. Dengan semangat dia berjalan menuju rumah Paman Burung Hantu. Pawai tahun kemarin, setiap penduduk hutan yang menanam buah di kebunnya akan memajang hasil panennya di tengah hutan.
Kalau tahun ini pawai buahnya berbeda, apanya yang berbeda? Leo semakin penasaran.
“Paman, apa yang membedakan pawai buah tahun ini dengan kemarin?” tanya Leo setiba di rumah Paman Burung Hantu.
Paman Burung Hantu membuka matanya ketika mendengar ada yang memanggil namanya.
“Ada yang bisa kubantu, Leo?”
“Kata Tupi, tahun ini pawai buahnya berbeda. Apa bedanya, Paman?”
“Tahun ini kita akan berkeliling hutan, memperlihatkan hasil panen kebun agar yang tinggal di luar hutan ikut melihat buah yang kita tanam.”
Leo berbinar matanya. Dia sudah membayangkan berjalan-jalan sambil membawa buah hasil kebunnya.
“Oh, ya, Leo. Kamu sebagai pemimpin pawai ini ya. Kamu akan berjalan di depan. Apa kamu bisa?” tanya Paman Burung Hantu.
Wah, Leo semakin senang. Selama ini dia paling suka berjalan-jalan berkeliling hutan setiap pagi. Kalau hanya memimpin sebuah pawai buah, dia pasti bisa melakukannya.
Tanpa menunggu lama, Leo langsung menganggukkan kepalanya setuju. Dia juga ingin memperlihatkan keindahan surainya saat berjalan. Pasti semua yang melihat akan berdecak kagum.
Sepanjang perjalanan ke rumahnya, Leo memikirkan cara untuk menata surainya agar terlihat lebih indah. Pawai buah akan diadakan dua hari lagi. Jadi, Leo masih punya banyak waktu untuk mengubah bentuk surai sesuai yang diinginkan.
Leo segera menuju rumah Gorli, seekor Gorilla yang pandai mengatur rambut.
“Gorli, sebentar lagi akan ada pawai buah. Aku ingin penampilan suraiku baru pada saat pawai nanti. Tolong aturlah, agar terlihat lebih bagus!” kata Leo.
Gorli mengamati surai lebat Leo. Dia memikirkan model rambut apa yang cocok untuk Leo agar terlihat makin gagah. Gorli segera mengubah surai Leo, menyisir bagian samping, memberinya minyak, lalu mengumpulkan bagian surai yang atas menjadi satu.
Leo memandang penampilan surai barunya dengan puas.
“Terima kasih, Gorli. Kamu memang ahli rambut yang keren!” puji Leo meninggalkan Gorli.
Leo berjalan menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan pulang, dia bertemu dengan beberapa hewan. Ada yang memuji penampilan baru Leo, tapi ada juga yang tertawa ketika melihatnya. Merasa ada yang tertawa, Leo berhenti. Saat itu, dia melihat Landak yang menahan tawa.
“Apakah model suraiku bagus?” tanya Leo kepada Landak.
Landak tertawa. “Model suraimu jadi lucu sekali, Leo. Kamu tidak terlihat gagah,” jawab Landak jujur.
Leo segera mematut wajahnya di sungai. Benar kata Landak, surainya terlihat lucu dengan model poni menggembung. Apalagi jika tertiup angin. Leo jadi terlihat kurang gagah.
Leo mengurungkan langkahnya menuju rumah. Dia kembali ke rumah Gorli untuk merapikan surainya kembali.
“Kenapa kembali lagi, Leo?” tanya Gorli.
“Gantilah model suraiku, Gorli. Aku tadi ditertawakan oleh kawan-kawan. Kata mereka aku jadi terlihat lucu.”
Gorli dengan cekatan mengambil sisir. Membasahi surai Leo untuk menghilangkan minyak rambut yang tadi dioleskan. Kemudian Gorli menguncirnya menjadi satu ikatan.
“Bagaimana dengan model ini, Leo? Gorli menunjukkan hasil kerjanya kepada Leo. Leo mengangguk puas.
Belum jauh melangkah dari rumah Gorli, Leo dikagetkan dengan suara tertawa dari Burung Pipit.
“Apakah suraiku kali ini tidak cocok lagi denganku?” tanya Leo.
Burung Pipit terus tertawa, membuat Leo urung melangkah pergi. Dia memutuskan kembali kepada Gorli.
“Kenapa lagi, Leo?” tanya Gorli mulai kesal.
“Ganti lagi, Gorli. Kali ini Burung Pipit yang tertawa.”
Gorli kembali menyiapkan alat, melepas ikatan yang mengikat pada surai Leo. Berbagai model Gorli tunjukkan. Berkali-kali Leo menggelengkan kepalanya. Leo tidak ingin ditertawakan binatang lainnya.
Berjam-jam Leo sudah menghabiskan waktu bersama Gorli hanya untuk menata ulang surai Leo menjadi baru. Gorli sudah lelah, semua gaya rambut sudah dicoba, tapi Leo menolak.
“Aha!” seru Gorli. “Aku tahu model rambut apa yang cocok untukmu, Leo.”
Dengan semangat Gorli segera mengatur surai Leo. Dirapikan kembali surai yang telah acak-acakan akibat berbagai model dia coba. Berhasil!
Leo tersenyum puas dengan model surai terbarunya. Gorli juga tersenyum senang saat Leo keluar dari rumah Gorli dengan bangga.
“Nah, itu baru Leo yang kami suka. Model rambut yang gagah sekali!” puji Landak, Burung Pipit, dan hewan-hewan lainnya.
“Surai kamu sudah bagus, Leo. Jadi, tak perlu gaya rambut apa pun! Tetaplah jadi dirimu sendiri, Leo!” tambah Burung Pipit melihat model surai Leo tetap seperti semula. Berkilauan dan berkibar saat ditiup angin.
Gorli memang hebat, batin Leo memuji Gorli.

***


Tulisan ini diikutsertakan dalam program ODOP bersama Estrilook Community

#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day14

Share:

28 komentar

  1. Waaah, ada bahan buat diceritakan ke anak-anak nanti malam. Makasiiih ya, Mbak. Oya,bukunya bisa dibeli ke Jejak Publisher kah?

    ReplyDelete
  2. Wah, Mba Lisa emang keren iki kalo nulis cerita anak. Jagoan d. Btw selamat ya Mba.

    ReplyDelete
  3. Kereeeen mba Lisa, emang juara kalo bikin cernak.

    ReplyDelete
  4. Hihi lucu mbaa ceritanya. Aku belum pernah bkin fabel nih, soalnya msh jarang baca fabel juga hehe

    ReplyDelete
  5. Cerita yang seru, saya tuh jadi ngebayangin singa di film Pada Zaman Dahulu hehe... Fabel yang menarik.

    ReplyDelete
  6. Bagus banget cerita anak kyk gini mbaa
    Aku suka belikan buku2 fabel dg gambar dan tulisan yg minim. Utk belajar baca anakku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak. Kalau untuk belajar baca model tulisan lebih sedikit memang cocok

      Delete
  7. Mbak Lisa memang juwaaara kalau sudah nulis cerita anak.
    Aku kasih lihat anakku biar dibaca pasti dia suka.
    Makin sukses bikin cerita anaknya ya Mbak.

    ReplyDelete
  8. Ini bisa jd daftar list dongeng buat anak saya,,, keren mba ngalir ceritanya pantes menang

    ReplyDelete
  9. Ceritanya menarik bgt mba, lmyn nh buat bahan kasih cerita ke anak sebelum tidur

    ReplyDelete
  10. Kangen banget nulis cerita anak. Lucu yaa ceritanya. Bagus nih buat terus dikembangin tulisan anaknya, berbakat. Apalagi bisa menceriakan anak-anak, dengan tulisan.

    ReplyDelete
  11. Kerrennn... asyik! Ada bahan buat reading A Loud ke anak-anak. Jazaakillahu khairan, ya mbak. And congratulations, by the way! You rock!

    ReplyDelete
  12. seru baca kisah leo ini. kalau ada kisah leo yg berseri makin seneng deh. apalagi jadi sebuah buku. keren mba...utk anak2 bagus banget.

    ReplyDelete
  13. Kirain td ngobrolin zodiac ternyata cerita fabel. Suka nulis crita anak gtu juga ya mbak? Sukses yaaaa

    ReplyDelete
  14. Keren ... ceritanya sederhana tapi bikin penasaran dan jadi menarik .sukses y mba

    ReplyDelete