Dunia Lisa
  • Home
  • Category
    • Mom's Corner
    • Curhat
    • Review
    • Literasi
      • Resensi Buku
      • Artikel
      • Cerita Anak
      • Reportase
      • Puisi
  • Lifestyle
    • Parenting
    • Traveling
    • Kuliner
  • Event
    • SETIP
    • ODOP Estrilook
    • ODOP Blogger Muslimah
    • Tantangan
  • About Me
  • Contact

Pernah mendengar fabel? Atau bahkan mungkin membacanya? Apakah sudah pernah membuatnya juga? Saya rasa, hampir semua anak bahkan orang dewasa sangat menyukai dengan cerita fabel yang satu ini.

Lalu, apa sih fabel itu? Bisa kah menulis cerita fabel menjadi sebuah cerita yang sangat menarik untuk dibacakan ke anak-anak sendiri?

Jawabannya, BISA DONG! Siapapun bisa menulis cerita fabel dengan tokoh yang disukai. Suka-suka penulisnya mau pilih tokohnya siapa, asalkan harus tetap mengikuti pakem dalam menulis fabel. Waduh, apa tuh pakemnya? Bukannya kalau mau nulis mah, nulis aja. Nggak usah mikirin pakemnya segala. Bikin ide mentok tuh!

Mentok ide membuat cerita anak? Ini dia cara mengembangkan ide cerita.

Bukan begitu, Marimar! Pakem menulis fabel ini digunakan sebagai rambu-rambu agar saat menuliskan ide kamu nggak ngelantur ke mana-mana. Pan berabe, Marimar, kalau kamu nggak pake rambu-rambu. Orang jalan kaki aja kudu tetep ngikuti rambu-rambu lalu lintas kan? Nah, begitu pula dengan fabel ini. Biar ceritanya makin bagus!

Trus, apa saja dong, pakem dalam menulis fabel?

provider internet terbaik


“Ma, kuota Kakak sudah mau habis nih. Tatering Mama ya!” kata si sulung saat akan memulai kelas onlinenya.

“Aku juga ya, Ma. Kuota Mbak juga sudah tipis banget nih!” Si Mbak nomor dua ikutan komentar. Alamat bakal ngikut wi-fi gawai saya nih!

“Bentar-bentar, perasaan Mama ini belum akhir bulan, kok kuota kalian sudah pada habis sih!” Proteslah saya. Mereka hanya menjawabnya dengan cengiran khasnya. 

Hmm … Selain tagihan listrik dan juga air, sekarang ini ada lagi jenis tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Sejak pandemi menyerang tanpa permisi, rasanya sejak saat itu saya memerlukan biaya untuk internet menjadi dua kali lipat dari sebelum pandemi. Yap, mengingat internet sudah menjadi bagian yang tak kalah penting layaknya listrik di era teknologi seperti sekarang. Mulai dari anak sekolah sampai dengan para pekerja semuanya membutuhkan internet untuk menunjang rutinitas sehari-hari mereka, mulai dari belajar mengajar sampai dengan dipakai untuk bekerja dari rumah selama masa pandemi ini.

Jika terus mengandalkan kuota dari jaringan yang ada di gawai, rasanya dompet bisa bolong, nih! Lalu, apa solusinya?


Pemilik dan pecinta kucing pasti nggak pernah lupa untuk mencium binatang peliharaannya setiap pulang atau akan bepergian. Seolah-olah kucing ini adalah anak yang dirindukannya. Bahkan pecinta kucing akan selalu mencium kucing kesayangannya sebagai bukti bahwa dia mencintainya. Iya apa iya?

Kalau saya yang ditanya, sudah pasti saya akan menjawab IYA. Mengapa? Karena sejak kecil saya sudah akrab dan tidak terpisahkan dengan binatang yang satu ini. Terlihat dari beberapa foto ketika masih balita, selalu ada kucing yang ikut berpose bahkan digendong saat berfoto. Jadilah kami, lima bersaudara pecinta kucing. Mulai dari nenek, bapak, dan ibu, kami semua punya kucing masing-masing yang diberi nama oleh pemiliknya. 

Bapak juga mengajarkan kepada kami untuk menyayangi binatang berambut ini. Saya ingat, (saat itu saya masih kelas 2 SD) suatu hari saya diajak bepergian sama bapak. Ketika pulangnya melewati kebun, bapak mendengar suara kucing seperti kesakitan. Bapak pun menghentikan sepeda dan mengajak saya untuk mencari asal suara. Setelah ketemu, ternyata seekor kucing yang tubuh bagian belakangnya terluka parah hingga terlihat dagingnya. Bapak meminta saya untuk menggendongnya dan membawa si kucing ke rumah. 

Sampai di rumah, bapak langsung merawat lukanya hingga sembuh. Kebiasaan yang diperlihatkan oleh bapak ini menular ke saya. Rasanya nggak pernah tega membiarkan kucing kelaparan atau kesakitan ketika melihatnya di jalan. Anak-anak saya pun akhirnya sama. Pernah si mbak membawa pulang seekor kucing yang kurus dan penuh luka. Anak kucing ini katanya mengikuti tukang sayur. Terkadang ada kucing yang terluka atau sakit tiba-tiba ada di depan pintu seperti minta pertolongan. Sayangnya, setiap sudah dirawat dan sembuh, mereka tidak mau pulang kembali ke rumahnya. 

Dari bertahun-tahun memelihara kucing, apakah saya tidak punya pengalaman buruk? Pernah dong! Pada tahun 1998 saya pertama kali merantau ke Bogor dan tinggal di Cibinong. Beberapa hari tanpa mengelus dan mencium hewan berambut, membuat saya merasa sepi. Mulailah saya mencari kucing liar di sekitar kontrakan untuk saya rawat. Namun, saya hanya mendapatkan seekor kucing yang susah banget didekati. Setiap diberi makanan dia akan kabur dan tidak mau dipanggil lagi. Ini berlangsung cukup lama. Hampir dua minggu saya menaklukkan kucing ini dan belum ada tanda-tanda akan berhasil. Ketika si kucing ini sudah mau didekati dengan jarak yang bisa saya jangkau, saya segera menangkapnya dan bermaksud menggendongnya. 

Hasilnya apa, Sodara-sodara? Si kucing memberontak dan mencakar wajah saya. Satu cakaran tepat mengenai mata dan memberikan goresan merah menyerupai darah di bagian bola mata. Perihnya luar biasa, hingg membuat mata saya terus berair. Percobaan pertama menggendong gagal dan berujung luka pada bola mata tidak membuat saya kapok. Saya kembali mencobanya keesokan harinya meski goresan cakar di bola mata masih memerah. Pengorbanan ini membuahkan hasil yang menggembirakan. Dua hari kemudian si kucing pelan-pelan mendekati kaki saya dan minta digendong. Saya luar biasa senang sekali. Jadilah dia teman saya di kontrakan saat menjadi pengangguran dan sedang mencari pekerjaan.

Berbagai jenis kucing kampung dengan karakternya yang berbeda pernah saya rawat. Hingga urusan melahirkan kucing pun saya sampai hapal. Saya yang memang cinta banget sama binatang berambut ini, rasanya ingin selalu menciumnya sebagai bukti bahwa saya sayang sama dia. Padahal, tidak semua kucing itu suka dicium, tapi kok nggak bisa ya, mengubah kebiasaan ini. Mengapa ada kucing yang tidak suka dipeluk?

Kucing tidak bisa disamakan dengan manusia, jika kita sayang maka bisa mencium dan memeluknya. Ada beberapa kucing yang nyaman ketika dipeluk dan dicium oleh pemiliknya. Namun, ada juga kucing yang merasa terganggu dengan ciuman sang pemilik. Tanda-tanda kucing nyaman dipeluk dan dicium adalah dia mendengkur ketika dipeluk. Apabila kucing menunjukkan gejala dengan mengibaskan ekornya, maka kamu nggak boleh sembarangan peluk dan menciumnya. Berarti dia merasa terganggu.

Kalau tidak dicium, memang ada cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan rasa  sayang kepada kucing? Ada dong! Bagi pecinta kucing, kamu nggak selalu fokus hanya dengan mencium kucing kesayangan, ya. 

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan kepada kucing untuk menunjukkan rasa sayangmu kepadanya.

1. Mengelus Kucing di Bagian Tubuh yang Disukai Olehnya

Sebelum melakukan ini, kamu harus paham banget dengan hewan kesayanganmu. Di bagian mana dia paling suka dielus, apakah bagian kepala, dahu, leher, atau tubuhnya. Karena setiap kuicng tidak selalu sama menyukai elusan pemiliknya. 

Contohnya, saya punya kucing berwarna putih yang saya temukan di tepi kolam dengan kondisi yang kurus, belekan, dan warnanya bukan putih lagi. Setelah saya rawat dia menjadi kucing yang ganteng banget dan saya panggil “Babang Daring’. Dia salah satu kuicng yang paling manja dan selalu suka dielus bagian hidungnya. Dia juga akan menggosokkan hidungnya ke hidung saya setiap minta digendong dan berhasil nempel di Pundak. Hal ini dia lakukan setiap saya pulang sekolah. 

Lain halnya dengan kucing saya yang bernama “Bubu”. Dia hanya suka dielus bagian kepala. Nggak mau dielus bagian leher, dagu, bahkan menolak jika saya mengelus badannya. 

Jadi, kamu bisa menunjukkan rasa sayangmu dengan mengelus bagian tubuh yang dia sukai. Lalu, jangan memaksa jika kucing kesayanganmu menolak dielus bagian yang tidak dia sukai.

Baca juga Tips Mengatasi Ketakutan Anak pada Binatang

2. Tataplah Kucing dengan Tatapan yang Lembut

Pernah melihat kucing menatap wajah pemiliknya dan mengedipkan matanya perlahan? Ternyata itu tanda bahwa kucing milikmu sayang padamu. Nah, kamu juga bisa melakukan hal yang sama. 

Tataplah kucing kesayangamu dengan pandangan yang lembut dan kedipan perlahan untuk menunjukkan bahwa tidak membahayakan. Jangan menatapnya dengan tatapan yang tajam, karena itu bisa membuat kucingmu merasa terancam.

3. Mengajak Kucing Bermain

Kucing akan merasa bahwa pemiliknya menikmati waktu bersamanya dengan bermain bersama. Kamu bisa mengajaknya bermain tali yang digerakkan, bola kecil yang dilemparkan, atau mainan bergerak lainnya. Kucing sangat menyukai permainan bergerak. 

Berikut contoh permainan sederhana yang bisa kamu mainkan bersama kucing kesayangan:

a. Petak umpet

Ambillah sebuah kardus dan berilah lubang pada kardus tersebut. Kucing akan tertarik untuk masuk ke dalam kardus lalu mengintip dari lubang kardus tersebut.

b. Permainan tali

Ini salah satu permainan bersama kucing yang paling suka dilakukan oleh El. Dia akan sibuk mencari tali dan memegang tali tersebut kemudian mengajak kucing-kucingnya untuk berlari mengejarnya. Ini menjadi tontonan buat saya dan El akan tertawa senang sekali.

c. Tongkat mainan

Ini mainan yang sering saya mainkan bersama anak-anak dan kucing di rumah. Menempelkan bulu ayam yang bisa diambil dari kemoceng dan menempelkan pada ujung tongkat atau ranting kayu, lalu digerakkan agar ditangkap oleh kucing. Nggak harus menggunakan bulu, kamu bisa memberikan tali, pita atau apa saja yang akan bergerak jika digerakkan.

Kucingmu akan bergerak lincah jika diajak mainan ini. Karena dia akan berusaha menangkapnya. Keuntungan mengajak bermain ini selain kucingmu menjadi senang, dia juga akan bergerak lincah dan aktif.

d. Bola ping pong

Ternyata kucing juga menyukai permainan bola seperti anjing. Coba saja lemparkan bola ping pong atau bola berukuran kecil di bawah meja. Kucing akan menggerak-gerakkan dan menangkapnya. Permainan ini sangat menyenangkan dan bisa membuat kucingmu juga bergerak lincah.

e. Bola dari kertas

Kalau tidak punya bola ping pong atau bola kecil, tidak harus membelinya ya. Kamu bisa membuatnya dari kertas yang diremas-remas dibentuk seperti bola. Lemparkan ke kucing, dia pasti akan menangkapnya. Bahkan ada beberapa kucing yang akan penasaran dan membongkar bola kertas yang telah kamu buat menjadi kertas kembali atau bahkan bisa menjadi potongan-potongan kertas.

f. Mengejar pantulan cahaya

Ambil lampu senter atau bisa menggunakan cahaya dari gawai yang kamu miliki. Arahkan cahaya senter ke tembok atau lantai dan gerak-gerakkan. Kucing sangat menyukainya dan akan berusaha untuk menangkapnya. Tapi ingat, sebelum memainkan ini buat cahaya di ruanganmu tidak terlalu terang agar cahaya dari lampu senter bisa terlihat jelas.

g. Gelembung sabun

Ini biasanya terjadi saat El bermain gelembung sabun dan kucing di rumah ikut meramaikan dengan menatap gelembung sabun bahkan melompat untuk menangkapnya. Kamu juga bisa mencobanya, ya, siapa tahu kucing di rumahmu juga menyukai permainan ini.

Baca juga Nutrisi Penting untuk Kucing Kesayangan

4. Memberikan Hadiah pada Kucing

Nah, ini jangan sampai dilupakan oleh pemilik kucing, ya. Sesekali kamu perlu memberikan hadiah untuk kucing kesayanganmu jika kucingmu menunjukkan perilaku yang baik. Hadiah bisa berupa camilan ringan untuk kucing yang berbeda dengan makanan yang biasa dimakan. Ini juga bisa menjadi latihan buat kucing.

Sudah tahu kan, apa saja yang bisa dilakukan untuk menunjukkan rasa sayang dan cinta kepada kucing. Kamu nggak hanya fokus dengan mencium kucing untuk menunjukkan bahwa kamu mencintainya. Lakukan salah satu hal di atas agar kucing kesayangnmu juga makin cinta denganmu. Selamat mencoba!

 

Newer Posts Older Posts Home
View mobile version

Mama Daring

Mama Daring

Seru-seruan

1minggu1cerita

About Author

PENULIS & BLOGGER

Hallo, Saya adalah muslimah penyuka kucing, senang traveling meski belum berkunjung ke banyak tempat, senang kuliner walau hanya makanan tertentu, membaca berbagai jenis buku, menulis cerita anak, dan berpetualang ke negeri dongeng untuk menciptakan berbagai keajaiban dalam ke dunia anak-anak yang sedang saya tekuni. Hubungi saya via email : lestarilisa8@gmail.com

Follow us

Featured Post

Popular Posts

  • Review Scarlett Brightening Series (Facial Wash, Esssence Toner, dan Serum)
    Review Scarlett: Brightening Facial Wash, Brightly Essence Toner, dan Brightly Ever After Serum  Ngaku, nih? Siapa yang suka banget coba-cob...
  • Mampirlah ke Dunia Lisa, Blog dengan Wajah Baru
    Eh, siapa sih yang nggak ingin tampilan blognya menjadi cantik dan enak dilihat? Semuanya pasti akan menjawab mau dong! Nggak ada yang pe...
  • Seperti Inilah Karakter Shio Babi Berdasarkan Elemennya
    Karakter shio babi dengan shio lainnya tentu saja berbeda. Karena beberapa shio dianggap memiliki pengertian berbeda. Apakah Anda sud...
  • Ramalan Shio Ayam Tahun 2020 Lengkap dari Cinta Hingga Keuangan
    Hanya tinggal menyisakan kurang dari dua bulan saja, kita semua akan menyambut tahun 2020. Tentu berbagai harapan dilontarkan dan pe...
  • Lebih Asyik ke Candi Borobudur Atau Candi Prambanan Untuk Menghabiskan Libur Akhir Tahun?
    ruangbelajarbahasainggris.com Libur tlah tiba Libur tlah tiba Hore ... hore ... hore! Apa sih hal yang membahagiakan bagi ...

Buku Terbit

Dunia Lisa

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  March 2025 (1)
  • ►  2024 (1)
    • ►  September 2024 (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  July 2023 (1)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (2)
  • ▼  2021 (32)
    • ►  December 2021 (5)
    • ►  November 2021 (2)
    • ►  October 2021 (5)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  May 2021 (2)
    • ►  April 2021 (3)
    • ►  March 2021 (1)
    • ▼  February 2021 (3)
      • Lebih Dekat dengan Fabel
      • Ternyata Biaya Internet Keluarga Jauh Lebih Murah ...
      • Jangan Hanya Fokus Mencium Kucing Kesayangan, Perh...
    • ►  January 2021 (2)
  • ►  2020 (39)
    • ►  December 2020 (4)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (5)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (4)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  March 2020 (5)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (78)
    • ►  December 2019 (2)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  October 2019 (4)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (8)
    • ►  June 2019 (7)
    • ►  May 2019 (18)
    • ►  April 2019 (6)
    • ►  February 2019 (9)
    • ►  January 2019 (12)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  October 2018 (8)
    • ►  September 2018 (10)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (2)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (6)
    • ►  February 2018 (3)
    • ►  January 2018 (10)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (4)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  October 2017 (21)
    • ►  September 2017 (8)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  July 2017 (4)
    • ►  June 2017 (7)
    • ►  May 2017 (6)
    • ►  April 2017 (11)
    • ►  March 2017 (28)
    • ►  February 2017 (11)
    • ►  January 2017 (12)
  • ►  2016 (198)
    • ►  December 2016 (12)
    • ►  November 2016 (24)
    • ►  October 2016 (31)
    • ►  September 2016 (29)
    • ►  August 2016 (6)
    • ►  July 2016 (5)
    • ►  June 2016 (18)
    • ►  May 2016 (22)
    • ►  April 2016 (21)
    • ►  March 2016 (26)
    • ►  February 2016 (4)

Total Pageviews

Komunitas

Dunia Lisa

Categories

  • Blog Competition 10
  • Cermin 6
  • Cerpen 128
  • Curhat 29
  • Flash Fiction 2
  • Lebih Dekat 2
  • ODOP Estrilook 7
  • Parenting 30
  • Puisi 29
  • SETIP Estrilook 3
  • Satu Hari Satu Karya IIDN 5
  • Serba-serbi Cerita Anak 13
  • Tantangan 3

Followers

About Me

My photo
Lisa Lestari
View my complete profile

Instagram

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Copyright © 2017-2019 Dunia Lisa. Created by OddThemes