Dunia Lisa
  • Home
  • Category
    • Mom's Corner
    • Curhat
    • Review
    • Literasi
      • Resensi Buku
      • Artikel
      • Cerita Anak
      • Reportase
      • Puisi
  • Lifestyle
    • Parenting
    • Traveling
    • Kuliner
  • Event
    • SETIP
    • ODOP Estrilook
    • ODOP Blogger Muslimah
    • Tantangan
  • About Me
  • Contact

Pernah mendengar fabel? Atau bahkan mungkin membacanya? Apakah sudah pernah membuatnya juga? Saya rasa, hampir semua anak bahkan orang dewasa sangat menyukai dengan cerita fabel yang satu ini.

Lalu, apa sih fabel itu? Bisa kah menulis cerita fabel menjadi sebuah cerita yang sangat menarik untuk dibacakan ke anak-anak sendiri?

Jawabannya, BISA DONG! Siapapun bisa menulis cerita fabel dengan tokoh yang disukai. Suka-suka penulisnya mau pilih tokohnya siapa, asalkan harus tetap mengikuti pakem dalam menulis fabel. Waduh, apa tuh pakemnya? Bukannya kalau mau nulis mah, nulis aja. Nggak usah mikirin pakemnya segala. Bikin ide mentok tuh!

Mentok ide membuat cerita anak? Ini dia cara mengembangkan ide cerita.

Bukan begitu, Marimar! Pakem menulis fabel ini digunakan sebagai rambu-rambu agar saat menuliskan ide kamu nggak ngelantur ke mana-mana. Pan berabe, Marimar, kalau kamu nggak pake rambu-rambu. Orang jalan kaki aja kudu tetep ngikuti rambu-rambu lalu lintas kan? Nah, begitu pula dengan fabel ini. Biar ceritanya makin bagus!

Trus, apa saja dong, pakem dalam menulis fabel?

provider internet terbaik


“Ma, kuota Kakak sudah mau habis nih. Tatering Mama ya!” kata si sulung saat akan memulai kelas onlinenya.

“Aku juga ya, Ma. Kuota Mbak juga sudah tipis banget nih!” Si Mbak nomor dua ikutan komentar. Alamat bakal ngikut wi-fi gawai saya nih!

“Bentar-bentar, perasaan Mama ini belum akhir bulan, kok kuota kalian sudah pada habis sih!” Proteslah saya. Mereka hanya menjawabnya dengan cengiran khasnya. 

Hmm … Selain tagihan listrik dan juga air, sekarang ini ada lagi jenis tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Sejak pandemi menyerang tanpa permisi, rasanya sejak saat itu saya memerlukan biaya untuk internet menjadi dua kali lipat dari sebelum pandemi. Yap, mengingat internet sudah menjadi bagian yang tak kalah penting layaknya listrik di era teknologi seperti sekarang. Mulai dari anak sekolah sampai dengan para pekerja semuanya membutuhkan internet untuk menunjang rutinitas sehari-hari mereka, mulai dari belajar mengajar sampai dengan dipakai untuk bekerja dari rumah selama masa pandemi ini.

Jika terus mengandalkan kuota dari jaringan yang ada di gawai, rasanya dompet bisa bolong, nih! Lalu, apa solusinya?


Pemilik dan pecinta kucing pasti nggak pernah lupa untuk mencium binatang peliharaannya setiap pulang atau akan bepergian. Seolah-olah kucing ini adalah anak yang dirindukannya. Bahkan pecinta kucing akan selalu mencium kucing kesayangannya sebagai bukti bahwa dia mencintainya. Iya apa iya?

Kalau saya yang ditanya, sudah pasti saya akan menjawab IYA. Mengapa? Karena sejak kecil saya sudah akrab dan tidak terpisahkan dengan binatang yang satu ini. Terlihat dari beberapa foto ketika masih balita, selalu ada kucing yang ikut berpose bahkan digendong saat berfoto. Jadilah kami, lima bersaudara pecinta kucing. Mulai dari nenek, bapak, dan ibu, kami semua punya kucing masing-masing yang diberi nama oleh pemiliknya. 

Bapak juga mengajarkan kepada kami untuk menyayangi binatang berambut ini. Saya ingat, (saat itu saya masih kelas 2 SD) suatu hari saya diajak bepergian sama bapak. Ketika pulangnya melewati kebun, bapak mendengar suara kucing seperti kesakitan. Bapak pun menghentikan sepeda dan mengajak saya untuk mencari asal suara. Setelah ketemu, ternyata seekor kucing yang tubuh bagian belakangnya terluka parah hingga terlihat dagingnya. Bapak meminta saya untuk menggendongnya dan membawa si kucing ke rumah. 

Sampai di rumah, bapak langsung merawat lukanya hingga sembuh. Kebiasaan yang diperlihatkan oleh bapak ini menular ke saya. Rasanya nggak pernah tega membiarkan kucing kelaparan atau kesakitan ketika melihatnya di jalan. Anak-anak saya pun akhirnya sama. Pernah si mbak membawa pulang seekor kucing yang kurus dan penuh luka. Anak kucing ini katanya mengikuti tukang sayur. Terkadang ada kucing yang terluka atau sakit tiba-tiba ada di depan pintu seperti minta pertolongan. Sayangnya, setiap sudah dirawat dan sembuh, mereka tidak mau pulang kembali ke rumahnya. 

Dari bertahun-tahun memelihara kucing, apakah saya tidak punya pengalaman buruk? Pernah dong! Pada tahun 1998 saya pertama kali merantau ke Bogor dan tinggal di Cibinong. Beberapa hari tanpa mengelus dan mencium hewan berambut, membuat saya merasa sepi. Mulailah saya mencari kucing liar di sekitar kontrakan untuk saya rawat. Namun, saya hanya mendapatkan seekor kucing yang susah banget didekati. Setiap diberi makanan dia akan kabur dan tidak mau dipanggil lagi. Ini berlangsung cukup lama. Hampir dua minggu saya menaklukkan kucing ini dan belum ada tanda-tanda akan berhasil. Ketika si kucing ini sudah mau didekati dengan jarak yang bisa saya jangkau, saya segera menangkapnya dan bermaksud menggendongnya. 

Hasilnya apa, Sodara-sodara? Si kucing memberontak dan mencakar wajah saya. Satu cakaran tepat mengenai mata dan memberikan goresan merah menyerupai darah di bagian bola mata. Perihnya luar biasa, hingg membuat mata saya terus berair. Percobaan pertama menggendong gagal dan berujung luka pada bola mata tidak membuat saya kapok. Saya kembali mencobanya keesokan harinya meski goresan cakar di bola mata masih memerah. Pengorbanan ini membuahkan hasil yang menggembirakan. Dua hari kemudian si kucing pelan-pelan mendekati kaki saya dan minta digendong. Saya luar biasa senang sekali. Jadilah dia teman saya di kontrakan saat menjadi pengangguran dan sedang mencari pekerjaan.

Berbagai jenis kucing kampung dengan karakternya yang berbeda pernah saya rawat. Hingga urusan melahirkan kucing pun saya sampai hapal. Saya yang memang cinta banget sama binatang berambut ini, rasanya ingin selalu menciumnya sebagai bukti bahwa saya sayang sama dia. Padahal, tidak semua kucing itu suka dicium, tapi kok nggak bisa ya, mengubah kebiasaan ini. Mengapa ada kucing yang tidak suka dipeluk?

Kucing tidak bisa disamakan dengan manusia, jika kita sayang maka bisa mencium dan memeluknya. Ada beberapa kucing yang nyaman ketika dipeluk dan dicium oleh pemiliknya. Namun, ada juga kucing yang merasa terganggu dengan ciuman sang pemilik. Tanda-tanda kucing nyaman dipeluk dan dicium adalah dia mendengkur ketika dipeluk. Apabila kucing menunjukkan gejala dengan mengibaskan ekornya, maka kamu nggak boleh sembarangan peluk dan menciumnya. Berarti dia merasa terganggu.

Kalau tidak dicium, memang ada cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan rasa  sayang kepada kucing? Ada dong! Bagi pecinta kucing, kamu nggak selalu fokus hanya dengan mencium kucing kesayangan, ya. 

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan kepada kucing untuk menunjukkan rasa sayangmu kepadanya.

1. Mengelus Kucing di Bagian Tubuh yang Disukai Olehnya

Sebelum melakukan ini, kamu harus paham banget dengan hewan kesayanganmu. Di bagian mana dia paling suka dielus, apakah bagian kepala, dahu, leher, atau tubuhnya. Karena setiap kuicng tidak selalu sama menyukai elusan pemiliknya. 

Contohnya, saya punya kucing berwarna putih yang saya temukan di tepi kolam dengan kondisi yang kurus, belekan, dan warnanya bukan putih lagi. Setelah saya rawat dia menjadi kucing yang ganteng banget dan saya panggil “Babang Daring’. Dia salah satu kuicng yang paling manja dan selalu suka dielus bagian hidungnya. Dia juga akan menggosokkan hidungnya ke hidung saya setiap minta digendong dan berhasil nempel di Pundak. Hal ini dia lakukan setiap saya pulang sekolah. 

Lain halnya dengan kucing saya yang bernama “Bubu”. Dia hanya suka dielus bagian kepala. Nggak mau dielus bagian leher, dagu, bahkan menolak jika saya mengelus badannya. 

Jadi, kamu bisa menunjukkan rasa sayangmu dengan mengelus bagian tubuh yang dia sukai. Lalu, jangan memaksa jika kucing kesayanganmu menolak dielus bagian yang tidak dia sukai.

Baca juga Tips Mengatasi Ketakutan Anak pada Binatang

2. Tataplah Kucing dengan Tatapan yang Lembut

Pernah melihat kucing menatap wajah pemiliknya dan mengedipkan matanya perlahan? Ternyata itu tanda bahwa kucing milikmu sayang padamu. Nah, kamu juga bisa melakukan hal yang sama. 

Tataplah kucing kesayangamu dengan pandangan yang lembut dan kedipan perlahan untuk menunjukkan bahwa tidak membahayakan. Jangan menatapnya dengan tatapan yang tajam, karena itu bisa membuat kucingmu merasa terancam.

3. Mengajak Kucing Bermain

Kucing akan merasa bahwa pemiliknya menikmati waktu bersamanya dengan bermain bersama. Kamu bisa mengajaknya bermain tali yang digerakkan, bola kecil yang dilemparkan, atau mainan bergerak lainnya. Kucing sangat menyukai permainan bergerak. 

Berikut contoh permainan sederhana yang bisa kamu mainkan bersama kucing kesayangan:

a. Petak umpet

Ambillah sebuah kardus dan berilah lubang pada kardus tersebut. Kucing akan tertarik untuk masuk ke dalam kardus lalu mengintip dari lubang kardus tersebut.

b. Permainan tali

Ini salah satu permainan bersama kucing yang paling suka dilakukan oleh El. Dia akan sibuk mencari tali dan memegang tali tersebut kemudian mengajak kucing-kucingnya untuk berlari mengejarnya. Ini menjadi tontonan buat saya dan El akan tertawa senang sekali.

c. Tongkat mainan

Ini mainan yang sering saya mainkan bersama anak-anak dan kucing di rumah. Menempelkan bulu ayam yang bisa diambil dari kemoceng dan menempelkan pada ujung tongkat atau ranting kayu, lalu digerakkan agar ditangkap oleh kucing. Nggak harus menggunakan bulu, kamu bisa memberikan tali, pita atau apa saja yang akan bergerak jika digerakkan.

Kucingmu akan bergerak lincah jika diajak mainan ini. Karena dia akan berusaha menangkapnya. Keuntungan mengajak bermain ini selain kucingmu menjadi senang, dia juga akan bergerak lincah dan aktif.

d. Bola ping pong

Ternyata kucing juga menyukai permainan bola seperti anjing. Coba saja lemparkan bola ping pong atau bola berukuran kecil di bawah meja. Kucing akan menggerak-gerakkan dan menangkapnya. Permainan ini sangat menyenangkan dan bisa membuat kucingmu juga bergerak lincah.

e. Bola dari kertas

Kalau tidak punya bola ping pong atau bola kecil, tidak harus membelinya ya. Kamu bisa membuatnya dari kertas yang diremas-remas dibentuk seperti bola. Lemparkan ke kucing, dia pasti akan menangkapnya. Bahkan ada beberapa kucing yang akan penasaran dan membongkar bola kertas yang telah kamu buat menjadi kertas kembali atau bahkan bisa menjadi potongan-potongan kertas.

f. Mengejar pantulan cahaya

Ambil lampu senter atau bisa menggunakan cahaya dari gawai yang kamu miliki. Arahkan cahaya senter ke tembok atau lantai dan gerak-gerakkan. Kucing sangat menyukainya dan akan berusaha untuk menangkapnya. Tapi ingat, sebelum memainkan ini buat cahaya di ruanganmu tidak terlalu terang agar cahaya dari lampu senter bisa terlihat jelas.

g. Gelembung sabun

Ini biasanya terjadi saat El bermain gelembung sabun dan kucing di rumah ikut meramaikan dengan menatap gelembung sabun bahkan melompat untuk menangkapnya. Kamu juga bisa mencobanya, ya, siapa tahu kucing di rumahmu juga menyukai permainan ini.

Baca juga Nutrisi Penting untuk Kucing Kesayangan

4. Memberikan Hadiah pada Kucing

Nah, ini jangan sampai dilupakan oleh pemilik kucing, ya. Sesekali kamu perlu memberikan hadiah untuk kucing kesayanganmu jika kucingmu menunjukkan perilaku yang baik. Hadiah bisa berupa camilan ringan untuk kucing yang berbeda dengan makanan yang biasa dimakan. Ini juga bisa menjadi latihan buat kucing.

Sudah tahu kan, apa saja yang bisa dilakukan untuk menunjukkan rasa sayang dan cinta kepada kucing. Kamu nggak hanya fokus dengan mencium kucing untuk menunjukkan bahwa kamu mencintainya. Lakukan salah satu hal di atas agar kucing kesayangnmu juga makin cinta denganmu. Selamat mencoba!

 


Saya senang sekali, saat berada di toko buku dan melihat anak-anak yang dengan antusias memilih buku untuk dibawa pulang. Atau seorang dua orang anak yang duduk bahkan ada yang tengkurap membaca buku yang segelnya sudah terbuka. Rasanya kok mak nyess, seperti disiram air es gitu ya. Hehehe ….

Syukurlah, anak pertama menjadi contoh dua adiknya untuk mencintai buku sejak kecil. Si kakak selalu mampu membeli buku incarannya menggunakan uang jajannya yang disisihkan. Hal ini juga membuat anak nomor dua pun terpancing untuk mengukutinya.

Moms, Memiliki anak yang suka membaca ketika besarnya, tentu menjadi dambaan semua orangtua ya. Namun, mewujudkan keinginan ini bukanlah perkara yang tinggal membalik telapak tangan dan berucap ‘sim salabim’ maka anak akan mulai cinta membaca dengan sendirinya. Bahkan beberapa orang ada yang memulainya ketika anak masih dalam kandungan. Jika kamu salah satu orangtua yang menginginkan anaknya kelak cinta buku, maka bisa dimulai ketika usia anak balita.

Apakah anak balita sudah bisa diajari ‘membaca’ dan mencintai buku? Berikut saya tuliskan 10 cara mudah yang bisa kamu terapkan:

 

tips buku berumur panjang

Saya pernah punya anak murid les yang kalau ditinggal di rumah, dia betah nggak mau pulang sampai ibunya menjemput dan memaksanya pulang. Bahkan ketika saya masih harus bergilir untuk memberikan private ke tempat lainnya, dia rela saya tinggal di rumah sendiri sampai saya pulang. 

Pernah mamanya bertanya, “Kamu betah banget kalau di rumah bu Lisa. Ngapain aja sih, setelah belajar?”

“Banyak buku dan majalah yang bisa Kakak baca.”

Yap, itu benar banget! Ni bocah memang akan nempel di rak buku dan memilih sendiri bacaan mana yang akan dia habiskan selama menunggu dijemput ibunya setelah berjualan di pasar. Kebetulan yang ada di rak buku juga majalah BOBO dan majalah anak lainnya. Ada juga buku cerita anak koleksi si sulung yang waktu itu masih balita. Jujur, memang tidak akan kehabisan bahan bacaan. Kalau sekarang ketemu anaknya yang sudah kuliah di kedokteran hewan, maka dia akan menjawab, “Sekarang Kakak bisa baca sepuasnya di aplikasi perpustakaan digital, Bu.”

Dan saya akan tersenyum. Saya juga menerima dengan gembira adanya aplikasi digital yang memudahkan saya memilih bahan bacaan sesuai keinginan saya tanpa harus membeli. Hanya saja, saya tetap penyuka wangi buku yang baru dibuka sampulnya. Saya akan menciumnya dan menghirupnya sampai lekat di indra pembau. Rasanya tetap berbeda jika membaca hanya dari gawai dibandingkan dengan membuka langsung lembaran kertasnya. Dan ada kepuasan tersendiri saat melihat deretan buku tersusun rapi ada di rak buku.

Namun, koleksi buku fisik tidak akan berumur panjang jika perawatannya tidak diperhatikan. Oleh karena itu, agar koleksi buku fisik dapat berumur panjang, perhatikan tips berikut ini:

1. Hindari musuh utama buku

Kamu tahu, apa yang menjadi musuh buku? Musuh utama buku adalah debu, ngengat/kutu buku, dan kelembaban. Kelembaban bisa merusak buku, memunculkan jamur, bahkan yang paling berbahaya adalah bisa mengundang ngengat untuk datang dan tinggal menetap di buku. Maka yang paling pertama kamu lakukan saat meletakkan rak atau penyimpanan untuk buku sebaiknya pilih tempat yang memiliki ruangan agak lapang, berjendela, serta mempunyai ventilasi udara yang baik.

Saya pribadi, musuh koleksi buku dirak selain yang di atas adalah tikus-tikus curut yang datang tanpa diundang. Pus di rumah pun tidak mampu membuat dia gentar, bahkan si kucing hanya melihatnya saja. Kalau sudah begini, saya akan ambil jalan pintas untuk memberikan racun tikus agar buku tetap aman berada di raknya.

2. Pemilihan rak buku

Ada dua pilihan saat memilih rak buku. Kamu bisa memilih rak buku dengan penutup. Jika ini yang kamu pilih, sebaiknya pilihlah rak dengan penutup yang terbuat dari bahan kaca dan mudah untuk dibuka tutup atau digeser. 

Tapi jika kamu memilih rak buku tanpa penutup, ini adalah pilihan yang tepat. Karena pemilihan rak buku terbuka akan membuat buku koleksi kamu terhindar dari kelembaban. Selain itu, rak buku yang terbuka bisa sekaligus sebagai pajangan untuk diekspose dan pemisah antar ruang tanpa kesan membatasi.

3. Jauhkan rak buku menempel pada lantai

Jika sudah menentukan jenis rak buku, Langkah selanjutnya adalah peletakan rak bukunya. Jangan meletakkan rak buku terlalu dekat dengan lantai, karena bisa memancing kelembaban. Kecuali bila rak bukunya mempunyai kaki.

4. Perhatikan posisi peletakan buku

Usahakan posisi buku dalam rak diletakkan berdiri dengan punggung buku mengarah vertical. Apalagi untuk buku yang jarang dibuka. Hal ini bertujuan untuk menghindari lembar ekrtas dalam buku tidak saling melekat satu sama lain.

5. Membariskan buku juga perlu trik khusus

Membariskan buku di rak usahakan untuk tidak terlalu rapat. Ingat pula untuk tidak menambah beban di atas buku dengan tumpukan benda-benda berat lainnya. Jika kamu melakukan ini, yakin deh buku kamu akan melengkung, halamannya juga akan melekat atau jilidan bukunya bisa cepat rapuh.

6. Rajin membersihkan

Ini mah wajib ya. Harus rajin membersihkan rak buku dari debu secara teratur. Bukan hanya di bagian atasnya saja, tapi juga luar rak buku serta bagian dalamnya. Bahkan buku yang ada di dalam rak juga tidak lupa untuk dibersihkan dari debu.

7. Mengangin-anginkan buku

Jadikan mengangin-anginkan buku sebagai kegiatan rutin yang kamu lakukan. Cara mengangin-anginkan buku di udara terbuka ada dengan cara menurunkan buku-buku dari rak kemudian membuka dan mengangin-anginkan lembaran halamannya. Cara ini bertujuan untuk mencegah buku dari kelembaban sekaligus mewaspadai adanya jamur, ngengat, atau kerusakan lainnya yang terjadi pada buku koleksimu secara “diam-diam”.

8. Beri kamper

Taburi sudut-sudut rak dengan kamper atau kapur barus demi mencegah datangnya kutu buku atau ngengat. Usahakan kamper yang kamu pilih adalah kamper yang tidak berwarna. Kapur barus yang ebrwarna bisa meninggalkan bekas warna pada buku sesudah “bahan bakunya” habis. 

9. Sediakan bahan penyerap kelembaban

Kamu bisa menggunakan bahan silica gel atau semacam penyerap air yang diletakkan di rak untuk mencegah kelembaban. Dan ingat untuk menggantinya setiap kali sudah penuh dngan air.

 10. Tidak melipat halaman ke belakang

Saat kamu membaca buku, kadang tidak sadar melipat halamannya ke belakang. Jangan melakukan ini ya. Ini bisa menyebabkan munculnya bekas guratan dan bisa mempercepat kerusakan. Lebih baik gunkan pembatas buku sebagai penanda halaman bacaanmu.

11. Tidak foto copy buku

Siapa yang suka memfoto kopi buku? Hehehe … ternyata ini bisa merapuhkan dan merusak jilidan buku karena buku akan ditekan saat difoto kopi. Sebaiknya mulai sekarang tidak lagi melakukan ini ya. 

12. Diberi sampul plastik

Nah, ini adalah tips terakhir yang bisa kamu lakukan agar koleksi bukumu berumur panjang. Beri sampul plastik yang agak tebal atau mika untuk melindungi bukumu. Kamu bisa membeli mika gulungan untuk mengganti sampul plastik jika kamu tidak menemukan sampul plastik yang sesuai dengan ukuran buku koleksimu. 


Nah, bagaimana? Mudah bukan merawat koleksi buku agar tetap berumur panjang? Satu lagi nih, setelah kamu melakukan upaya-upaya di atas, buatlah catatan nama jika ada yang meminjam bukumu. Sayang sekali jika kamu sudah merawatnya tapi malah hilang tak tahu rimbanya hanya karena kamu lupa siapa yang telah meminjamnya. 

Kalau sudah begini, koleksi buku di rumah akan berumur panjang dan bisa dinikmati hingga ke generasi berikutnya. Selamat mencoba!


 

hotel di sudirman jakarta

Libur tlah tiba, libur tlah tiba ….

Hore … hore … hore ….

Ah, tak ada lagi kesenangan selain liburan setelah satu semester berkutat dengan pembelajaran online. Apalagi jika liburan kali ini memilih untuk mengikuti anjuran pemerintah agar tidak ke luar kota. Memang, apa senangnya hanya liburan di dalam kota saja? Eit, jangan salah, Ferguso! Liburan di dalam kota saja tak akan mengurangi keseruannya. Apalagi jika menginap ke Hotel di Sudirman Jakarta. 

Apa sih bedanya liburan tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya?

1. Liburan tahun ini masih dalam suasana pandemi

Yap, betul banget. Si virus ini rupanya masih enggan pergi dari negara tercinta. Mau nggak mau kita memang harus berdamai dengan virus corona. Kalau kita ingin menghentikan perjalanan virus ini, sebisa mungkin mematuhi anjuran pemerintah. Masih ada banyak cara yang dilakukan agar liburan dalam masa pandemi ini tetap menyenangkan.

Older Posts Home

Seru-seruan

1minggu1cerita

About Author

PENULIS & BLOGGER

Hallo, Saya adalah muslimah penyuka kucing, senang traveling meski belum berkunjung ke banyak tempat, senang kuliner walau hanya makanan tertentu, membaca berbagai jenis buku, menulis cerita anak, dan berpetualang ke negeri dongeng untuk menciptakan berbagai keajaiban dalam ke dunia anak-anak yang sedang saya tekuni. Hubungi saya via email : lestarilisa8@gmail.com

Follow us

Featured Post

Popular Posts

  • Seperti Inilah Karakter Shio Babi Berdasarkan Elemennya
    Karakter shio babi dengan shio lainnya tentu saja berbeda. Karena beberapa shio dianggap memiliki pengertian berbeda. Apakah Anda sud...
  • Ramalan Shio Ayam Tahun 2020 Lengkap dari Cinta Hingga Keuangan
    Hanya tinggal menyisakan kurang dari dua bulan saja, kita semua akan menyambut tahun 2020. Tentu berbagai harapan dilontarkan dan pe...
  • Alat Bantu Mengembangkan Narasi Cerita Anak
    pixabay.com Ketika ide cerita sudah dikekep, alur sudah dibuat, ending sudah ditentukan, apakah pernah terpikir untuk menyiapkan alat ...
  • Ini Dia Tujuan Menulis Huruf Tegak Bersambung
    Ingat nggak sih? Waktu kita SD dulu, menulis huruf tegak bersambung tuh wajib bin kudu setiap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apalagi j...
  • Tips Mengatasi Ketakutan Anak Terhadap Hewan
    “Ayo, Sayang, buruan diambil mau bawa mainan apa ke ambunya,” kata saya kepada El, si bungsu. Maklum, dia akan berangkat bersama kami. S...

Buku Terbit

Dunia Lisa

Blog Archive

  • ▼  2021 (5)
    • ▼  February 2021 (3)
      • Lebih Dekat dengan Fabel
      • Ternyata Biaya Internet Keluarga Jauh Lebih Murah ...
      • Jangan Hanya Fokus Mencium Kucing Kesayangan, Perh...
    • ►  January 2021 (2)
  • ►  2020 (39)
    • ►  December 2020 (4)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (5)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (4)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  March 2020 (5)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (78)
    • ►  December 2019 (2)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  October 2019 (4)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (8)
    • ►  June 2019 (7)
    • ►  May 2019 (18)
    • ►  April 2019 (6)
    • ►  February 2019 (9)
    • ►  January 2019 (12)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  October 2018 (8)
    • ►  September 2018 (10)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (2)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (6)
    • ►  February 2018 (3)
    • ►  January 2018 (10)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (4)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  October 2017 (21)
    • ►  September 2017 (8)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  July 2017 (4)
    • ►  June 2017 (7)
    • ►  May 2017 (6)
    • ►  April 2017 (11)
    • ►  March 2017 (28)
    • ►  February 2017 (11)
    • ►  January 2017 (12)
  • ►  2016 (198)
    • ►  December 2016 (12)
    • ►  November 2016 (24)
    • ►  October 2016 (31)
    • ►  September 2016 (29)
    • ►  August 2016 (6)
    • ►  July 2016 (5)
    • ►  June 2016 (18)
    • ►  May 2016 (22)
    • ►  April 2016 (21)
    • ►  March 2016 (26)
    • ►  February 2016 (4)

Total Pageviews

Komunitas

Dunia Lisa

Categories

  • Blog Competition 8
  • Cermin 6
  • Cerpen 128
  • Curhat 29
  • Flash Fiction 2
  • Lebih Dekat 2
  • ODOP Estrilook 7
  • Parenting 27
  • Puisi 29
  • Satu Hari Satu Karya IIDN 5
  • Serba-serbi Cerita Anak 13
  • SETIP Estrilook 3
  • Tantangan 3

Followers

About Me

My photo
Lisa Lestari
View my complete profile

Instagram

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Copyright © 2017-2019 Dunia Lisa. Created by OddThemes