Dunia Lisa
  • Home
  • Category
    • Mom's Corner
    • Curhat
    • Review
    • Literasi
      • Resensi Buku
      • Artikel
      • Cerita Anak
      • Reportase
      • Puisi
  • Lifestyle
    • Parenting
    • Traveling
    • Kuliner
  • Event
    • SETIP
    • ODOP Estrilook
    • ODOP Blogger Muslimah
    • Tantangan
  • About Me
  • Contact


Bolehkah aku menulis sepucuk surat cinta untukmu? Aku rindu saat seperti ini, membayangkan wajahmu tersenyum membaca surat cinta dariku.

Kau tahu apa yang membuatku bersedih? Ketika hari istimewaku kamu melupakanku. Ya, lupa memberikan ucapan tepat di pergantian hari. Padahal aku nunggu itu... 

Tahun kemarin kamu tepat waktu. Namun, aku berharap bisa mendengarmu suaramu. Ternyata tidak! Kamu tak ingin menelponku. Aku menganggap hari istimewa yang menyedihkan. 

Tahun ini? Kamu memang ingat, ketika terbangun. Mengucapkan dengan alasan kamu sakit. Di sini, aku sudah sedih luar biasa. Bisa jadi alasan sakitmu hanya alasan agar aku tak marah. 

Entahlah, yang pasti aku sudah menangis. Mataku enggan terpejam sejak aku menunggu kabarmu. Menyedihkan ya? 

Hari ini aku belajar lagi dari sikapmu. Mempertanyakan lagi keberadaanku di hatimu. Aku marah, kecewa. Kucoba menutupnya dengan tidak banyak bawel. Tapi biasanga kamu juga ikut terdiam bersama diamku. 

Padahal aku ingin, kamu tetap merayuku. Mengajakku bicara. Tak perlu diam mengimbangi marahku. 

Sediiihh...
Hasil gambar untuk gambar ultah
abahummi.com


Terima kasih, untuk waktu yang masih tersisa untukku. Masih bisa menyaksikan keindahan alam yang tersuguh dengan indah. Mendengarkan melodi alam yang mengalun merdu, meskipun mata dan telingaku jarang peka. Sekali lagi terima kasih Allah...



Kali ini, kudapati wajahmu berhias sedih. Seolah langit yang sudah mendung terkalahkan oleh sendunya matamu. Entahlah, apa yang sedang kamu rasakan. 
"Kamu tak pernah tahu rasanya merindu itu seperti apa," keluhmu waktu itu. 


Ingat sekali, menjelang Desember 2016 aku diperbaiki. Ditambal sana sini dengan aspal hitam yang bagiku asal asalan. Namun, ada juga yang menggunakaj aspal sedikit bermutu. Aku mulus kembali meskipun tidak seratus persen. Sempat heran, kenapa tiba-tiba aku yang tadinya penuh lubang mendadak ditambal? Padahal sebelumnya ketika sudah banyak jatuh korban, tidak ada yang peduli.

"Kamu datang dan pergi sesuka hati seperti sebuah lagu," katamu lirih. Tawamu menambah kesedihan yang hadir seiring ucapanmu.




Sengaja kuberi nama Daring, agar selalu ingat di mana aku menemukannya dan membawanya tinggal di rumahku.



“Ayo, kita pulang,” katamu pelan setengah berbisik. Aku masih duduk menunggu hingga gelap datang.

“Tak baik di sini terus. Angin pantai lama-lama tak bagus untuk kesehatanmu.” Sekali lagi kamu memintaku untuk beranjak dari tempat yang beberapa bulan ini menjadi tempat favoritku.

Hasil gambar untuk gambar ikan badut
image by google





“Ayah, aku ingin mendapatkan tempat milik Cleo!” Rajuk Clown kepada ayahnya siang itu. Clown meminta paksa kepada ayah untuk mengganti perintah. Clown menginginkan wilayah selatan bagian Cleo menjadi miliknya, bertukar dengannya. Cleo menempati wilayah utara.

Hasil gambar untuk gambar harimau mengaum
alamenda's blog

Harimau dikenal sebagai hewan yang kuat, penguasa rimba. Semua hewan yang ada di dalam hutan harus tunduk dengan semua perintahnya.

Koleksi pribadi

"Apa yang membuatmu sedih malam ini, De?"

Aku menatap wajah teduhnya dengan senyum yang masih sama sebelum dia pergi meninggalkanku selamanya. 

Kalau aku bisa menusuknya dengan sebilah pisau yang ujungnya lancip, cukup dua kali tusuk sajalah, tak perlu banyak, pasti ia akan terkapar. Tanpa perlu lagi aku bersusah payah menggendong dan menidurkannya. Hatiku berbisik begitu begitu saja, ketika tangisannya kembali kudengar. 
Hasil gambar untuk gambar rembulan
https://romantismesenja.files.wordpress.com/2014/06/guys-fs.jpg

Aku duduk di serambi malam
Menantimu untuk menyapa
Mengajakmu untuk bercanda
Mendentingkan harpa kerinduan

Hasil gambar untuk gambar patah hati
image by terupdateonline.com



Cerminku retak, Tuan...
Seperti sayatan pada sebuah benda
Menggores dalam laksana luka

Apakah Tuan akan memberiku perekat?
Agar cermin itu terlihat utuh kembali
Supaya Tuan tak perlu risih
Saat bercermin berpantas paras

Cerminku tak bisa direkatkan lagi, Tuan...
Masih nampak bekas retaknya
Mungkinkah perekat yang Tuan beri hanya KW/
Hingga tak bisa merekatkan kembali cerminku

Oh, Tuan, cerminku pecah sudah kini
Berhamburan tak pasti
Jatuh melukai hati yang bercermin
Karena cerminku hanya tinggal kecil

Cerminku tak akan utuh lagi, Tuan...
Meskipun Tuan bawakan lem super mewah
Cerminku hanya ingin senyum Tuan...
Hadir setiap waktu menyapa hatiku...

Pelangi Hatiku, 9 Desember 2016


#OneDayOnePost
Hasil gambar untuk gambar orang merindu
kemanabintang.blogspot.com


Mengapa...
Sebuah tanya menguap
Tak ada jawab yang terkuak
Hanya ada tanya makin menganga

Mengapa...
Rindu itu tak jua sirna
Bahkan makin meraja
Memeluk erat sukma
Hadirkan nada sumbang
Mengalun tanpa syair indah

Mengapa...
Kau berbohong pada siang
Agar sembunyikan terang
Ketika hatimu ikut meradang
Dengan rindu yang kudendang

Pelangi Hatiku, Senin 5 Desember 2016

#OneDayOnePost
Hasil gambar untuk gambar sebuah kerinduan
image by google


“Boleh aku merindukanmu kembali?”
“Mengapa?”
“Karena aku belum bisa melupakanmu.”
“Kalau kau masih merindukanku, kau akan semakin sulit untuk melupakanku.”
“Biarlah. Sesungguhnya aku tak pernah ingin melupakanmu.”
“Lupakanlah aku. Mengingatku hanya akan menambah luka hatimu.”

Berkata seperti itu, bayangmu mulai bergerak menjauh dariku.

“Jangan pergi dulu. Temani aku.”

Kau tidak berbalik. Hanya memandangku dengan tatapan yang masih sama seperti empat tahun silam. Mata yanng meneduhkan, beribu cinta bisa aku lihat dari balik retinamu. Dan ada sebuah ruang yang selalu mengajakku untuk tenggelam bersama ceritanya.

“Lupakan aku, maka semuanya akan kembali seperti semula.”

Aku mulai terisak tertahan. Aku tahu, kamu tak pernah suka mendengar suara isakanku.

“Aku ingin malam ini kamu ada di sampingku hingga mataku tertutup kantuk.”

Kau pun berbalik berjalan menuju tempatku. Ikut duduk memeluk kedua lutut. Memandangku sekali lagi. Wajahku semakin tirus dibandingkan wajah empat tahun lalu. Kutengadahkan wajahku sejajar denganmu. Ingin tanganku menyentuh tulang pipimu yang makin menonjol. Kulitmu sedikit lebih gelap. Tapi tetap dengan senyum yang kusuka.

“Apa yang bisa kulakukan agar malam ini kamu tidak menangis lagi?”

Tak kujawab pertanyaanmu. Tangis yang coba aku sembunyikan suaranya agar tidak terdengar oleh gendang telinganya, tak bisa lagi aku redam. Pecah dan mengguncang bahuku.

“Jangan menangis. Tangismu menghalangi langkahku.”
“Aku hanya ingin menangis malam ini saja. Jangan halangi aku,” kataku pelan. Kamu akhirnya mengangguk. Tertunduk menatap ke bawah. Enggan memelukku untuk menghentikan tangisku. Musik malam yang semakin gelap menghantarkan nyanyian pilu mengiris hati. Menawan hatiku untuk tetap berada dalam kesunyian.

“Aku harus kembali. Sudah aku turuti keinginanmu. Usah bersedih lagi. Maafkan aku tak bisa lagi di dekatmu. Namun aku selalu ada di hatimu.”

Bayangmu makin menjauh seiring tangisku yang kembali bersuara. “Aku masih merindukanmu, meskipun kamu tak pernah mengijinkan itu.”


#OneDayOnePost


"Masih  marah denganku?"
"Tidak ."
"Masih  membenciku?"
"Sangat."
"Tapi,  masih adakah cinta untukku?"
"Masih. Perasaanku nggak pernah berubah."
"Lalu,  kenapa membenciku juga?"
"Entahlah."
"Bagaimana bisa benci dan cinta bersatu?"
"Jangan tanya padaku.  Tanyakan saja pada hatimu,  apakah perasaanmu juga masih sama denganku."

Diam. Semua termenung  dalam kebisuan yang tiba-tiba memeluk. 

"Kamu ragu dengan perasaanku?"
"Iya."
"Kok bisa?"
"Karena kamu  tak pernah membuatku yakin."

Desahan napas mewakili kesepian.  Nyanyian tak bernada nyaris sempurna menambah kebisuan. 

"Harus dengan apa aku meyakinkanmu?"
"Tanyakan hatimu."
"Aku juga tidak tahu,  harus bertanya seperti apa."
"Ya sudah. Tak ada artinya kan?"
"Ada."
"Apa artinya?"

Kembali tak ada jawaban hingga semuanya berlalu. 

#OneDayOnePost

Hasil gambar untuk gambar ruang rindu
image by google

Aku datang ke ruangan ini, hanya untuk sekedar mengurai cerita yang kembali menyesakkan dada. Entahlah, apakah kamu juga akan datang ke ruangan ini. Ruangan ini dahulu adalah  milik kita. Ketika kita saling merindu, maka dengan tak sengaja kita selalu bertemu di sini. Untuk kemudian saling berbincang dan mengurai tawa hingga kita lelah. 

Mataku berkeliling mengamati keadaan. Tak ada yang berubah. Hanya terasa lebih sepi. Aku rindu dengan suara nakalmu yang sering menggodaku agar aku cemberut sesaat. Di mana kamu sekarang? Sering meninggalkanku sendirian dalam ruang yang pernah kita cipta.

Kemarahanmu selalu melenyapkan semua hal indah yang biasa kita buat. Dan aku tak pernah bisa mengusir ketika amarah itu menguasaimu. Aku seperti sehelai benang basah, makin terpuruk di saat kamu marah hanya karena kesalahan kecil yang sering kubuat.

Apakah kamu masih memiliki rasa yang sama? Sama-sama merinduku? Ataukah rasa rindu milikmu sudah enggan untuk singgah sejenak?

Ya, aku belum terbiasa sendirian dalam ruang rindu ini. Karena apa? Karena kita membangunnya sudah empat tahun lebih. Bersamamu dalam tawa canda dan kadang dengan air mata. Kamu yang selalu ada buatku. Siap m,emelukku dari jauh kala semua sedih sempurna menyatu dalam hidupku.

Ingatkah kamu beberapa slide kenangan yang pernah tercipta? Kalaupun sudah tak ingat, tak apa. Aku juga tak memaksamu untuk mengingatnya. Aku hanya akan sendirian mengingat semuanya. Untuk kemudian menyimpannya rapi dalam bingkai yang indah, dalam palung hatiku.

Sketsa tentangmu selalu abadi, meski ragamu tak akan pernah abadi bersamaku.

#OneDayOnePost
#SajakRinduUntukmu



Ketika kau buka...
Bagian hatimu yang terluka
Menyisakan sedikit rongga
Untukku bernapas lega

Ketika kau buka...
Satu sisi tersibak
Memberiku ruang hayal
Sejenak untuk singgah

Ketika kau buka...
Dan aku kau ijinkan
Untuk ada
Bersamamu dalam luka

Ketika kau buka...
Sejenak menatap tajam
Tepat pada hati yang dalam
Berjanji akan tetap bersama
Tanpa lelah
Hingga ujung masa

Pelangi Hatiku, 28 Oktober 2016



Older Posts Home

Mama Daring

Mama Daring

Seru-seruan

1minggu1cerita

About Author

PENULIS & BLOGGER

Hallo, Saya adalah muslimah penyuka kucing, senang traveling meski belum berkunjung ke banyak tempat, senang kuliner walau hanya makanan tertentu, membaca berbagai jenis buku, menulis cerita anak, dan berpetualang ke negeri dongeng untuk menciptakan berbagai keajaiban dalam ke dunia anak-anak yang sedang saya tekuni. Hubungi saya via email : lestarilisa8@gmail.com

Follow us

Featured Post

Popular Posts

  • Review Scarlett Brightening Series (Facial Wash, Esssence Toner, dan Serum)
    Review Scarlett: Brightening Facial Wash, Brightly Essence Toner, dan Brightly Ever After Serum  Ngaku, nih? Siapa yang suka banget coba-cob...
  • Mampirlah ke Dunia Lisa, Blog dengan Wajah Baru
    Eh, siapa sih yang nggak ingin tampilan blognya menjadi cantik dan enak dilihat? Semuanya pasti akan menjawab mau dong! Nggak ada yang pe...
  • Seperti Inilah Karakter Shio Babi Berdasarkan Elemennya
    Karakter shio babi dengan shio lainnya tentu saja berbeda. Karena beberapa shio dianggap memiliki pengertian berbeda. Apakah Anda sud...
  • Lebih Asyik ke Candi Borobudur Atau Candi Prambanan Untuk Menghabiskan Libur Akhir Tahun?
    ruangbelajarbahasainggris.com Libur tlah tiba Libur tlah tiba Hore ... hore ... hore! Apa sih hal yang membahagiakan bagi ...
  • Ramalan Shio Ayam Tahun 2020 Lengkap dari Cinta Hingga Keuangan
    Hanya tinggal menyisakan kurang dari dua bulan saja, kita semua akan menyambut tahun 2020. Tentu berbagai harapan dilontarkan dan pe...

Buku Terbit

Dunia Lisa

Blog Archive

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  March 2025 (1)
      • Tradisi Membangunkan Sahur: Antara Romantisme Rama...
  • ►  2024 (1)
    • ►  September 2024 (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  July 2023 (1)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (2)
  • ►  2021 (32)
    • ►  December 2021 (5)
    • ►  November 2021 (2)
    • ►  October 2021 (5)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  May 2021 (2)
    • ►  April 2021 (3)
    • ►  March 2021 (1)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  January 2021 (2)
  • ►  2020 (39)
    • ►  December 2020 (4)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (5)
    • ►  June 2020 (6)
    • ►  May 2020 (4)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  March 2020 (5)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (78)
    • ►  December 2019 (2)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  October 2019 (4)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (8)
    • ►  June 2019 (7)
    • ►  May 2019 (18)
    • ►  April 2019 (6)
    • ►  February 2019 (9)
    • ►  January 2019 (12)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  October 2018 (8)
    • ►  September 2018 (10)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (2)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (6)
    • ►  February 2018 (3)
    • ►  January 2018 (10)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (4)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  October 2017 (21)
    • ►  September 2017 (8)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  July 2017 (4)
    • ►  June 2017 (7)
    • ►  May 2017 (6)
    • ►  April 2017 (11)
    • ►  March 2017 (28)
    • ►  February 2017 (11)
    • ►  January 2017 (12)
  • ►  2016 (198)
    • ►  December 2016 (12)
    • ►  November 2016 (24)
    • ►  October 2016 (31)
    • ►  September 2016 (29)
    • ►  August 2016 (6)
    • ►  July 2016 (5)
    • ►  June 2016 (18)
    • ►  May 2016 (22)
    • ►  April 2016 (21)
    • ►  March 2016 (26)
    • ►  February 2016 (4)

Total Pageviews

Komunitas

Dunia Lisa

Categories

  • Blog Competition 10
  • Cermin 6
  • Cerpen 128
  • Curhat 29
  • Flash Fiction 2
  • Lebih Dekat 2
  • ODOP Estrilook 7
  • Parenting 30
  • Puisi 29
  • SETIP Estrilook 3
  • Satu Hari Satu Karya IIDN 5
  • Serba-serbi Cerita Anak 13
  • Tantangan 3

Followers

About Me

My photo
Lisa Lestari
View my complete profile

Instagram

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Copyright © 2017-2019 Dunia Lisa. Created by OddThemes