Naila dan Hawa bagian 2
Ummi pergi
mengajar setiap hari. Jadi mereka ditinggal bekerja. Kalau abinya masuk kerja
pagi, barulah dia dan Hawa akan dititip ke pengasuh. Namun, jika ada abi, dia
yang akan menjaga adiknya sampai Ummi pulang. Karena abi kerjanya dishift,
tidak setiap hari masuk pagi. Terkadang berangkat kerja sore hari atau malam
hari.
Naila memang
menyayangi adiknya. Tingkahnya yang lucu sering membuatnya tertawa. Tapi tidak
sekarang ini. Hawa semakin besar lebih sering menjengkelkan hatinya. Semua
kemauannya harus dituruti dan ia harus mengalah terus. Bukan hanya sekali dua
kali Naila mengalah untuk adiknya. Sudah berkali-kali.
Mengambil paksa
mainan yang sedang ia pakai. Terkadang tidak mau berbagi makanan. Hawa belum
pernah sekali pun mau maengalah. Lama-lama Nailah bosan harus menuruti
keinginan adiknya. Dan ia juga capek menjadi anak pertama!
Namun, jika
Naila mengeluhkan kepada ummi, ia tak tega membuat wajah ummi bersedih.
***
“Bagi dong, Dek,
kuenya! Masak dimakan sendiri sih?” Pinta Naila dengan wajah memelas. Melihat
Hawa adiknya menyantap kue putu ayu yang dibawa abi. Padahal abi membawa pulang
dua buah. Satu-satu kata abi. Namun, sepertinya Hawa ingin menghabiskannya
sendiri.
“Abi, kuenya
dimakan Dek Hawa semua!” adu Naila kepada abinya.
“Dan ... sudah
habis, Bi ...” pelan Naila melanjutkan kalimatnya. Air matanya menggenang di
sudut mata. “Dedek pelit!” teriak Naila berlari ke dalam. Abi yang hendak
keluar terpaksa bertabrakan dengan putri sulungnya.
“Kenapa, Kak?”
tanya abi. Naila tidak menjawab. Hawa menatap kakaknya dengan pandangan heran.
“Kok Kakak nangis,
Bi?”
Abi tersenyum,
“Kuenya kamu habiskan.”
“Kue ini,” kata
Hawa menunjuk plastik pembungkus kue. Abi mengangguk.
“Kuenya enak.
Dedek suka. Beli lagi ya,” kata Hawa tidak memedulikan perkataan abinya.
Abi tersenyum
dan mengelus rambut Hawa. “Hawa sayang, lain kali kue milik kakak tidak boleh
dimakan ya. Kasihan Kakak Naila, nggak kebagian kue.”
“Dedek Hawa
ingat? Setiap kakak Nai bawa kue, Dedek selalu dikasih kan sama kakak?” tambah
abi.
Hawa mengangguk
seolah-olah paham. “Beli lagi yuk, Bi, buat kakak Nai! Biar Kakak nggak nangis
lagi,” ujar Hawa.
Abi tertawa
menanggapi celoteh Hawa.
Bersambung....
#RepostKisahAnakBaik
#OneDayOnePost
Tags:
Cerita Anak
0 komentar