Alat Bantu Mengembangkan Narasi Cerita Anak


Sebelumnya baca ini ya. Alat bantu yang kedua.

Ada kah yang pernah membaca sebuah cerita di mana tokoh cerita bermimpi? Lalu, sang tokoh akan mengalami konflik di dalam mimpinya. Seolah-olah cerita itu nyata terjadi ya.

Contoh: Tokoh cerita memiliki kebiasaan buruk tidak merapikan mainannya. Setiap selesai bermain, mainannya dibiarkan tergeletak hingga ke kolong-kolong. Hingga suatu malam tokoh bermimpi. Dalam mimpinya ia mengalami kejadian buruk. Mainannya hidup dan mengurungnya. Mainan-mainan tersebut ingin memberikan pelajaran agar tokoh menjadi orang yang rapi setelah bermain. Tidak membiarkan mainan berantakan dan berserakan sampai ada yang rusak. Mainan ini juga meminta tokoh untuk jera. 

Kemarahan mainan ini seolah-olah terjadi dalam dunia nyata. Padahal sang tokoh hanya bermimpi. Setelah terbangun, tokoh akan mengulangi perbuatan buruknya.

Nah, sedikit narasi di atas adalah contoh alat bantu yang ketiga, yaitu Dream Motif. Dalam mengembangkan narasi cerita anak menggunakan alat bantu ini , ada beberapa ciri:

• Karakter dalam cerita akan jatuh tertidur dan mengalami mimpi.
• Dalam mimpinya tersebut tokoh mengalami kejadian atau cerita.
• Adanya transisi dari mimpi menjadi kenyataan. Jadi, tidak semata-mata cerita selesai di dalam mimpi.
• Ketika tokoh sedang bermimpi, tokoh tersebut masuk ke dimensi lain atau dunia lainnya., yaitu dunia mimpi dan dunia nyata tokoh cerita tersebut.

Ada yang mau mencoba membuat cerita anak menggunakan alat bantu Dream motif?

#ngbeloglagi
#serbaserbiceritaanak
#ceritaanak

Share:

6 komentar

  1. Buat cerita itu ada motifnya ya,, baru tau, maklum bacanya cuman buku prosedur kerja.

    ReplyDelete
  2. Wah, saya belum pernah coba ini, Mba..harus dicoba. Sangat bermanfaat..

    ReplyDelete
  3. wah salam kenal bu. ulasan ini menurut saya menarik. soal alat bantu membuat cerita anak. Saya tertarik dengan konsep ini. Adakah penjelasan lebih lanjut tentang Dream motif? (teknisnya).

    Guru SD guru paling sabar dan menurut saya guru paling hebat bukan dosen atau guru SMA. tetapi guru SD dan guru TK. Apalagi SD kelas kecil. Itu guru yang harus menjadi contoh. Terus berkarya untuk pendidikan Indonesia. Salam literasi

    ReplyDelete