5 Langkah Mudah Mengajarkan Anak Meminta Maaf dengan Benar


“Dik, ayo minta maaf sana sama temanmu! Kan kamu yang salah, Dik!”
“Kalau Adik salah duluan, harus minta maaf lebih dulu. Nanti Adik nggak punya teman loh.”

Pernah nggak sih, kita sebagai orang tua mengatakan itu kepada anak? Tujuan setiap orang tua mengatakan itu kepada anaknya adalah agar anak tahu kalau perbuatannya tidak tepat dan anak memperbaikinya dengan meminta maaf. Alih-alih agar anak belajar meminta maaf saat melakukan kesalahan dengan temannya, tapi nyatanya anak hanya sekadar mengucapkan kata maaf dan akan mengulangi lagi pebuatannya yang keliru.


Apakah tindakan kita sudah tepat mengajarkan anak meminta maaf dengan cara di atas? Apakah anak lantas akan mengerti kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi? Lalu, bagaimana caranya mengajarkan anak meminta maaf dengan benar agar esok hari ia tidak melakukan kesalahan yang sama?

Mengajarkan anak meminta maaf dengan cara di atas memang tidak salah. Namun, ketika anak hanya mengucapkan maaf tanpa diiringi dengan perilakunya yang tidak mengulangi kesalahan, berarati cara yang kita ajarkan kurang tepat. Di saat kita ingin anak meminta maaf, orang tua juga harus paham apa yang ingin kita sampaikan dari meminta si kecil untuk minta maaf? Dan apa yang ingin orang tua ajarkan pada anak ketika memintanya minta maaf?

Hal-hal yang Ingin Diajarkan Pada Anak Saat Anak Minta Maaf
Di bawah ini adalah hal-hal yang ingin diajarkan orang tua pada si kecil saat ia meminta maaf:

  •  Kita pasti ingin mengajarkan kepada anak, bahwa “meminta maaf” adalah salah satu         perbuatan yang baik. Dan ini juga merupakan salah satu cara menyelesaikan maslaah dengan cara yang bijak.

  • Orang tua ingin mengajarkan kepada anak cara mengntrol atau mengendalikan diri.

  • Orang tua juga ingin mengajarkan kepada anak bahwa tindakannya kurang tepat dan bisa merugikan orang lain.


Langkah-langkah Mengajarkan Anak Minta Maaf dengan Benar

1. Jadilah Role Model dengan Benar



Ini adalah tips pertama kali. Bukankah kita merupakan contoh yang nyata bagi anak? Perilaku orang tua yang meminta maaf jika berbuat salah, secara tidak langsung akan mengajarkan anak untuk meminta maaf juga saat berbuat salah.

Kita bisa menjadi contoh nyata dalam kegiatan sederhana sehari-hari. Misalkan saat si kecil sedang bermain lego dan kita menyenggolnya, maka katakan maaf dengan tulus.
“Maaf ya, Dik, Mama nyenggol mainanmu. Mama nggak sengaja nyenggolnya.” Lalu kita bantu si kecil memasang legonya kembali.

Jika perilaku ini terus dilakukan dan dilatih kepada si kecil pada berbagai situasi, maka tanpa disuruh pun anak akan melakukan perilaku yang kita contohkan saat ia melakukan perbuatan yang kurang tepat.

2. Mengenalkan pada Anak Berbagai Macam Perasaan
Hasil gambar untuk gambar berbagai perasaan
pxhere.com
 
Ini sering terjadi, orang tua lupa mengenalkan berbagai perasaan kepada anak. Padahal ini penting sekali agar anak mampu mengenali perasaannya sendiri ketika sedang marah atau bersedih.

Misalnya, ketika anak sedang marah-marah, kita bisa mendekati anak dan memeluknya sambil mengucapkan, “Mama tahu, Adik sedang marah dan jengkel. Mama peluk ya biar nggak marah lagi.”

Setelah anak tenang, segera jelaskan kepada anak tentang perasaan marahnya. Kita bisa menambahkan bahwa setiap orang pernah marah dan jengkel terhadap sesuatu sehingga melakukan perbuatan yang kurang tepat. Namun, banyak orang yang bisa mengatasi marahnya dengan baik dan meminta maaf pada orang yang ia sakiti.

 

   3. Memberikan Pilihan dan Ide pada Anak
Memebrikan pilihan atau ide bisa dimulai dengan berbagai pertanyaan saat ia melakukan perbuatan yang kurang tepat. Misallkan ia merusakkan mainan milik temannya, maka kita bisa menanyakan kepada anak beberapa hal berikut:
§  “Apa yang bisa Adik lakukan untuk membuat Gani tidak sedih lagi?”
§  “Maukah Adik minta maaf karena sudah merusak mobil Gani?”
          Kita juga bisa memberikan ide untuk meminta maaf dengan cara mengatakan begini, “Ketika kamu sudah siap minta maaf pada Gani, pasti Gani akan sangat senang dan tidak sedih lagi,”

   4. Mengenalkan Kepada Anak Perasaan Bersalah Melalui Buku
Hasil gambar untuk gambar buku cerita anak
ebooks.gramedia.com
 Kita bisa mengenalkan perasaan bersalah melalui cerita dari sebuah buku. Pilihlah buku yang isinya tentang tema meminta maaf. Lalu bacakan buku tersebut atau ajak anak untuk membacanya bersama-sama. Melalui cerita dalam buku tersebut, orang tua bisa mengajarkan anak meminta maaf dengan lebih mudah.  Karena meminta maaf akan dilakukan dengan sendirinya jika seseorang merasa bersalah. Hal ini lah yang perlu orang tua tekankan kepada anak.

  5. Konsisten dan Terus Menerus


Mengajarkan sesuatu kepada anak sebaiknya dilakukan dengan konsisten dan secara terus menerus. Tujuannya adalah agar anak mengingat bagaimana ia harus meminta maaf dengan benar. Libatkan anak dalam aktivitas meminta maaf di kegiatan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, atau saat berkunjung ke tempat saudaranya.

Mengajarkan anak meminta maaf dengan benar memang masih menjadi tantangan bagi sebagian orang tua. Nah, beberapa langkah di atas bisa dicoba agar anak mampu meminta maaf tanpa diminta oleh orang tua. Dan ingat, untuk melakukannya secara konsisten supaya anak lebih mudah memahami cara meminta maaf dengan benar pada orang lain.


Share:

21 komentar

  1. No. 3 belum aku coba sih. Next semoga gak pakai lama buat si anakku ini berpikir untuk meminta maaf. Kadang ya gitu minta maaf maunya ditemenin mamanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, anakku bontot nih juga lagi dibiasakan. Kalau sama duo kakaknya dia langsung minta maaf kalau salah. Sama temennya nih..

      Delete
  2. Mengajarkan anak minta maaf harus dimulai dari ortu juga. Kadang kita pun suka berbuat salah ke anak. Harus dibiasakan ya dari kecil. Makasih sharingnya Mbak...

    ReplyDelete
  3. Setuju banget, Mbak. Role model menjadi poin pertama dan utama dilanjut dengan pengenalan emosi melalui cerita/dongeng atau buku.

    ReplyDelete
  4. Cara yang paling ampuh adalah cara pertama. Karena ketika kita sebagai Orangtua sering meminta maaf meski hanya karena Masalah sepele, anak pun akan menirunya .

    ReplyDelete
  5. ponakan aku susah banget untuk minta maaf ketika dia salah, heu. tapi ya emang kudu ibu dan orang2 sekitar untuk selalu ingetin bahwa kalau melakukan kesalahan ya harus minta maaf enggak boleh enggak, supaya anak enggak berbuat seenaknya. Makasih mba sharingnya, jadi reminder juga buat saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mbak, ini juga reminder buatku. Ponakanku juga begitu mbak, terkadang malah nggak ada perasaan bersalah setelah berbuat kurang tepat. Ujungnya anakku yang suka protes karena sepupunya kok nggak minta maaf seperti dia.

      Delete
  6. Ya, terutama orang tua, perlu jadi role model. Karna anak-anak lebih muda mengikut jika melihat ayah ibu melakukan hal yg sama

    ReplyDelete
  7. Orang tua memang harus memberi contoh yang baik pada anak. Cuman ternyata tidak mudah.

    ReplyDelete
  8. Iya, ini nggak.gampang. Tapi aku terus mengajarkannya ke DuoNaj. Aku juga nggak segan meminta maaf duluan. Cuman tetap kutegaskan, kalau memang kamu nggak salah, jangan menyalahkan diri sendiri karen perasaan nggak enak sama org lain.

    ReplyDelete
  9. Orang tua adalah role model, setuju banget ini. Kan ndak lucu yah, suruh anak minta maaf sementara kita sebagai orang tua malu melakukannya. iya kan?

    ReplyDelete
  10. Orang tua adalah role model bagi anak, karena anak adalah pencontoh yg baik...

    ReplyDelete
  11. Mengajarkan anak pada nilai tertentu memang harus sabar dan konsisten ya..
    suapaya anak-anak mengikuti terbiasa mengucapkan terima kasih, tolong dan maaf.

    ReplyDelete
  12. Naa ini.. Saya masih sering lupa minta maaf saat saya ada salah atau mengganggu anak. Padahal orang tua harusnya jadi role model yaa
    Pr saya nih

    ReplyDelete
  13. yes, setuju sekali dengan tips-tipsnya mbak, alhamdulillah jika dilakukan secara konsisten pasti secara tidak langsung anak akan bisa meminta maaf dengan sendirinya

    ReplyDelete
  14. Artikel yang bermanfaat, akan saya praktekkan suatu saat ketika saya sudah punya anak hehehe

    ReplyDelete
  15. Iya, anak itu penduplikasi ulung ya Mbak. Ingin seperti apa mereka, cara mendidik yang paling tepat adalah dengan teladan selain nasihat.

    ReplyDelete