Dunia Lisa
  • Home
  • Category
    • Mom's Corner
    • Curhat
    • Review
    • Literasi
      • Resensi Buku
      • Artikel
      • Cerita Anak
      • Reportase
      • Puisi
  • Lifestyle
    • Parenting
    • Traveling
    • Kuliner
  • Event
    • SETIP
    • ODOP Estrilook
    • ODOP Blogger Muslimah
    • Tantangan
  • About Me
  • Contact

Percobaan sains sederhana

Berpikir ilmiah? Mungkin bagi sebagian orang akan menganggap hal ini sesuatu yang terlalu berlebihan. Masa sih, masih anak-anak mau diajak berpikir ilmiah? Kesannya kok anak diajak mikir berat gitu. Padahal kalau kita tahu tentang konsep berpikir ilmiah, maka kita akan mengatakan, “Oalah” ternyata nggak serumit yang dibayangkan. Lalu, apa hubungannya percobaan sains sederhana dengan proses berpikir ilmiah pada anak?

Proses mengubah rasa keingintahuan menjadi sesuatu yang kreatif adalah pengertian dari percobaan sains sederhana. Berawal dari rasa penasaran seorang anak kemudian melahirkan proses kreatif untuk memuaskan penasaran tersebut, maka si anak tersebut sesungguhnya telah melakukan percobaan sains sederhana.
kecerdasan majemuk


Setiap anak yang dilahirkan memiliki kecerdasan yang berbeda dan unik. Bahkan dua anak yang terlahir dengan kembar identik sekalipun, mereka akan tetap memiliki kecerdasan yang tidak sama serta gaya belajar yang berbeda. Howard Gardner menuliskan ada 9 kecerdasan yang terdapat pada diri seorang anak. Sembilan kecerdasan tersebut dinamakan dengan Kecerdasan Majemuk.
Mungkin sebagian orangtua masih ada yang menganggap anak dengan nilai matematika bagus adalah anak yang pandai, sedangkan anak dengan nilai mata pelajaran eksaknya rendah, dianggap anak yang kurang pandai. Padahal untuk menjadi seorang atlit tidak dibutuhkan nilai matematika yang tinggi, karena anak tersebut sudah cerdas kinestetik. Atau anak yang memiliki kecerdasan verbal lebih tinggi, maka dia tak perlu mengejar kecerdasan angka yang memang bukan bagian dari kecerdasannya.

Lalu, bagaimana kecerdasan ini dikaitkan dengan Gaya Belajar Anak? Apakah hanya dengan memahami bahwa kecerdasan anak terdiri dari sembilan, maka kita tidak perlu menyeimbangkan dengan gaya belajar yang sudah dimiliki oleh anak?

Gaya Belajar didefiniskan sebagai cara seseorang memproses informasi dalam situasi belajar. Gaya belajar anak terdiri dari Visual, Auditory, dan Kinestetik. Setiap anak memiliki kecenderungan terhadap satu gaya belajar di atas.

Gaya Belajar Visual
Anka dengan gaya belajar ini biasanya akan lebih mudah mengingat dengan cara melihat. Memiliki hobi membaca dan lebih suka membaca daripada dibacakan.

Gaya Belajar Auditory
Anak dengan gaya belajar audiotory lebih cepat menyerap materi pelajaran dengan mendengarkan. Mereka juga lebih suka membaca dengan suara yang keras. Bahkan anak dengan tipe ini tidak suka belajar dalam situasi yang berisik.

Gaya Belajar Kinestetik
Selalu bergerak dan berorientasi pada  fisik merupakan ciri dari gaya belajar Kinestetik. Tipe ini ketika belajar akan lebih sering meenggunakan isyarat tubuh dan tidak bisa duduk atau diam dalam waktu yang lama.

Setelah memahami Gaya Belajar Anak, mari kita hubungkan dengan Kecerdasan Majemuk!

1. Kecerdasan Linguistik
Anak-anak dengan kecerdasan bahasa biasanya memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi. Mereka akan dengan mudah mengeskpresikan pikirannya dan menuliskannya dengan sangat baik.

Orangtua bisa mengembangkannya dengan menyesuaikan gaya belajar anak yang cerdas bahasa.

Visual
Orangtua bisa membantu anak untuk membuat rangkuman dengan cara mind mapping dan bermain dengan banyak warna

Auditory
Orangtua bisa membacakan cerita atau materi yang sedang dipelajari oleh anak dan meminta anak untuk menceritakan ulang.

Kinestetik
Mengajak si cerdas bahasa dalam permainan kata akan mampu memenuhi gaya belajar si anak kinestetik. Ajak anak untuk memegang sendiri kartu dalam permainan kata tersebut.

2. Kecerdasan Angka/Matematika
Jika kita menjumpai anak yang sering bertanya tentang sebab akibat, maka bisa jadi anak tersebut adalah anak dengan kemampuan cerdas angka atau matematika. Mereka juga sangat menyukai teka-teki dan senang untuk membuktikan dugaannya melalui eksperimen.

Stimulus yang bisa dilakukan oleh orangtuanya berdasarkan gaya belajar yang dimilik oleh anak adalah:

Visual:
Ajak anak dengan menunjukkan gambar-gambar bentuk sederhana yang berkaitan dengan angka atau bentuk geometris.

Auditory
Menceritakan kepada anak tentang suatu materi yang berkaitan dengan matematika, seperti tentang perbedaan ukuran besar atau kecil, tinggi, rendah dan panjang serta pendek dalam sebuah cerita yang dikemas menarik. Ini akan membuat si cerdas angka dengan gaya belajar Auditory makin menyukai.

Kinestetik
Anak kinestetik akan senang jika diajak untuk memnyentuh langsung obyek yang sedang dipelajari. Biarkan anak mengambil benda atau angka yang disebutkan oleh orangtua.

3. Kecerdasan Visual Spasial
Anak dengan kecerdasan visual biasanya akan mudah mengingat melalui gambar. Anka juga sekali bermain dengan bentuk, pandai menyelesaikan masalah melalui pola kejadian.

Visual
Anak cerda visual sudah pasti gaya belajar visual menjadi dominannya. Maka orangtua bisa lebih mengoptimalkan dengan berbagai gambar yang bisa ditunjukkan kepada anak.

Auditory
Orangtua bisa menceritakan secara terperinci tentang ciri-ciri dari sebuah benda atau binatang.

Kinestetik
Si cerdas visual bisa dengan gaya belajar kinestetik bisa dioptimalkan dengan menagjaaknya berkeliling untuk mengenali bentuk benda dengan cara mengeksplorasi ruangannya.


4. Kecerdasan Musik
Anak dengan tipe kecerdasan Musik akan nyaman belajar dengan menggunakan rime, peka terhadap suara, nada, dan musik. Bahkan anak dengan cerdas musik akan memiliki kemampuan bernyanyi, memainkan alat musik atau bahkan mampu menciptakan karya musik baru.

Visual
Anak dengan cerdas musik dan gaya belajar visual, bisa kita berikan stimulus berupa menyanyikan lagu dengan menunjukkan ekspresi yang disesuaikan dengan irama musiknya.

Auditory
kita bisa memberikan iringan musik untuk anak dengan cerdas musik untuk belajarnya. Sering-seringlah memperdengarkan musik dan lagu kepada si cerda musik dengan gaya belajar auditory.

Kinestetik
Anak dengan cerdas musik dan gaya belajar kinestetik akan sangat senang jika diajak bernyanyi sambil menggerakkan tubuhnya mengikuti irama.

5. Kecerdasan Interpersonal
Jika menemukan anak dengan empati yang tinggi terhadap orang lain, memiliki kepekaan terhadap motivasi, perasaan, suasana hati, dan temperamental adalah anak dengan kecerdasan interpesrsonalnya yang tinggi. Anak-anak dengan tipe kecerdasan ini biasanya sangat menyukai sebuah diskusi dan perdebatan.

Visual
Cara termudah menstimulus anak yang cerdas interpersonal dengan gaya belajar visual adalah dengan sering-sering mengajaknya jalan-jalan ke taman sehingga akan bertemu dengan orang banyak.

Auditory
Anak cerdas interpersonal dengan gaya belajar auditory bisa diajak belajar dengan cara mengajak saudara-saudaranya untuk bercakap-cakap dengan anak. Bisa kakek, nenek, paman, atau bibi yang kebetulan dekat dengan kita.

Kinestetik
Biarkan anak menyentuh kakek neneknya atau saudara lainnya dan biarkan anak bermain bersama mereka.

6. Kecerdasan Intrapersonal
Ada kecerdasan Interpersonal, maka ada juga kecerdasan Intrapersonal. Anak yang memiliki kecerdasan Intrapersonal bisanya memunyai kemandirian dan rasa percaya diri yang tinggi, fokus, dan selalu ingin tampil berbeda dengan lainnya.

Visual
Membiarkan anak dengan mengamatai berbagai macam ekpresi emosi seperti bahagia, marah, menangis, sedih, dan lain-lain adalah cara mengoptmalkan kecerdasan intrapersonal dengan gaya belajar visual.

Auditory
Orangtua bisa membacakan sebuah cerita lalu menanyakan kepada anak perasaannya setelah mendengarkan cerita.

Kinestetik
Berikan pelukan saat anak merasa ketakutan atau merasa sakit sekadar untuk membuatnya tenang.

7. Kecerdasan Kinestetik
Memiliki anak yang tidak bisa diam, suka sekali memanjat, melompat, dan mampu mengingat hal yang dilakukannya daripada dikatakan atau yang didengarnya merupakan ciri-ciri anak dengan kecerdasan kinestetik.

Visual
Meminta anak untuk meraih mainannya atau menggambarkan gerakan-gerakan yang dilakukannya.

Auditory
Memberikan instruksi kepada anak untuk menggerakkan anggota tubuhnya mengikuti sebuat irama.

Kinestetik
Melatih anak menjaga keseimbangan saat belajar tentang gerakan. Minta anak untuk mempraktikkan langsung sebuah gerakan.

8. Kecerdasan Natural
Selalu tertarik dengan alam dan mengeksplorasi kegiatan lingkungan merupakan ciri-ciri anak dengan kecerdasan natural.

Visual
Ajaklah anak mengamati benda-benda yang ada di sekitar, seperti hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar rumah.

Auditory
Orangtua bisa bisa menceritakan tentang hewan dan tumbuhan pada anak.

Kinestetik
Mengijinkan anak untuk memelihara binatang atau merawat tanaman

9. Kecerdasan Spiritual/Moral
Sate taichan

Bicara tentang sate, siapa sih yang nggak kenal dengan makanan ini? Terbuat dari irisan daging ayam, kambing, atau sapi yang ditusukkan menjadi satu lalu dibakar di bara api atau dipanggang kemudian disajikan dengan varian bumbu untuk menambah kenikmatannya, menjadikan sate sebagai salah satu kuliner yang digemari oleh masyarakat Indonesia hampir di semua kalangan. Bukan hanya orang dewasa yang suka dengan sate, anak-anak pun menyukai makanan satu ini. Terutama salah satu sate yang sempat ngehits pada tahun 2017, yaitu sate Taichan.

Sebenarnya, di Indonesia ini ada berapa macam sate sih? Mengingat Indonesia terdiri dari ribuan daereah yang kaya dengan masakan nusantara. Sudah dipastikan sate yang ada di Indonesia tidak hanya sate yang itu-itu saja. Jika dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya, maka sate bisa dikategorikan sebagai berikut:
Kangen nulis cerita anak, meski akhirnya agak kaku juga memulainya. Semoga masih enak dibaca ya. 


Jangan Dekat-Dekat Aku, Rara!
Oleh Lisa Lestari

          “Kamu ngapain ke rumahku, Ra?” tanya Lili ketika melihat Rara temannya mengetuk pintu rumahnya.
          “Aku bosan, Li.”
          “Tapi kita nggak boleh keluar rumah, Ra. Ingat kata bu guru. Kita harus tetap di rumah selama corona masih ada,” Lili masih berusaha menahan Rara masuk. Rara dibiarkan di depan pintu yang hanya setengah terbuka.
          “Aku mau masuk, Li. Boleh ya?” pinta Rara dengan wajah melas.
          “Nggak! Sana pulang lagi! Kamu juga nggak pakai masker!” usir Lili.
          “Lili, kok kamu tega sih!” teriak Rara histeris.
          Lili terdiam, iya juga sih. Perkataan Rara benar, dia tega sekali. Namun, ingat pesan bu guru dan Ibu. 
Newer Posts Older Posts Home

Mama Daring

Mama Daring

Seru-seruan

1minggu1cerita

About Author

PENULIS & BLOGGER

Hallo, Saya adalah muslimah penyuka kucing, senang traveling meski belum berkunjung ke banyak tempat, senang kuliner walau hanya makanan tertentu, membaca berbagai jenis buku, menulis cerita anak, dan berpetualang ke negeri dongeng untuk menciptakan berbagai keajaiban dalam ke dunia anak-anak yang sedang saya tekuni. Hubungi saya via email : lestarilisa8@gmail.com

Follow us

Featured Post

Popular Posts

  • Review Scarlett Brightening Series (Facial Wash, Esssence Toner, dan Serum)
    Review Scarlett: Brightening Facial Wash, Brightly Essence Toner, dan Brightly Ever After Serum  Ngaku, nih? Siapa yang suka banget coba-cob...
  • Mampirlah ke Dunia Lisa, Blog dengan Wajah Baru
    Eh, siapa sih yang nggak ingin tampilan blognya menjadi cantik dan enak dilihat? Semuanya pasti akan menjawab mau dong! Nggak ada yang pe...
  • Seperti Inilah Karakter Shio Babi Berdasarkan Elemennya
    Karakter shio babi dengan shio lainnya tentu saja berbeda. Karena beberapa shio dianggap memiliki pengertian berbeda. Apakah Anda sud...
  • Ramalan Shio Ayam Tahun 2020 Lengkap dari Cinta Hingga Keuangan
    Hanya tinggal menyisakan kurang dari dua bulan saja, kita semua akan menyambut tahun 2020. Tentu berbagai harapan dilontarkan dan pe...
  • Lebih Asyik ke Candi Borobudur Atau Candi Prambanan Untuk Menghabiskan Libur Akhir Tahun?
    ruangbelajarbahasainggris.com Libur tlah tiba Libur tlah tiba Hore ... hore ... hore! Apa sih hal yang membahagiakan bagi ...

Buku Terbit

Dunia Lisa

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  March 2025 (1)
  • ►  2024 (1)
    • ►  September 2024 (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  July 2023 (1)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
  • ►  2022 (14)
    • ►  September 2022 (2)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (1)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  March 2022 (2)
    • ►  February 2022 (2)
  • ►  2021 (32)
    • ►  December 2021 (5)
    • ►  November 2021 (2)
    • ►  October 2021 (5)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  August 2021 (1)
    • ►  July 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  May 2021 (2)
    • ►  April 2021 (3)
    • ►  March 2021 (1)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  January 2021 (2)
  • ▼  2020 (39)
    • ►  December 2020 (4)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  September 2020 (3)
    • ►  August 2020 (3)
    • ►  July 2020 (5)
    • ►  June 2020 (6)
    • ▼  May 2020 (4)
      • Percobaan Sains Sederhana Untuk Melejitkan Kemampu...
      • Cara Belajar Anak Berdasarkan Tipe Kecerdasan Maje...
      • Sate Taichan, Salah Satu Sate Minimalis dan Unik d...
      • Jangan Dekat-Dekat Aku, Rara
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  March 2020 (5)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (2)
  • ►  2019 (78)
    • ►  December 2019 (2)
    • ►  November 2019 (3)
    • ►  October 2019 (4)
    • ►  September 2019 (3)
    • ►  August 2019 (6)
    • ►  July 2019 (8)
    • ►  June 2019 (7)
    • ►  May 2019 (18)
    • ►  April 2019 (6)
    • ►  February 2019 (9)
    • ►  January 2019 (12)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  October 2018 (8)
    • ►  September 2018 (10)
    • ►  August 2018 (2)
    • ►  July 2018 (2)
    • ►  June 2018 (2)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  March 2018 (6)
    • ►  February 2018 (3)
    • ►  January 2018 (10)
  • ►  2017 (116)
    • ►  December 2017 (4)
    • ►  November 2017 (1)
    • ►  October 2017 (21)
    • ►  September 2017 (8)
    • ►  August 2017 (3)
    • ►  July 2017 (4)
    • ►  June 2017 (7)
    • ►  May 2017 (6)
    • ►  April 2017 (11)
    • ►  March 2017 (28)
    • ►  February 2017 (11)
    • ►  January 2017 (12)
  • ►  2016 (198)
    • ►  December 2016 (12)
    • ►  November 2016 (24)
    • ►  October 2016 (31)
    • ►  September 2016 (29)
    • ►  August 2016 (6)
    • ►  July 2016 (5)
    • ►  June 2016 (18)
    • ►  May 2016 (22)
    • ►  April 2016 (21)
    • ►  March 2016 (26)
    • ►  February 2016 (4)

Total Pageviews

Komunitas

Dunia Lisa

Categories

  • Blog Competition 10
  • Cermin 6
  • Cerpen 128
  • Curhat 29
  • Flash Fiction 2
  • Lebih Dekat 2
  • ODOP Estrilook 7
  • Parenting 30
  • Puisi 29
  • SETIP Estrilook 3
  • Satu Hari Satu Karya IIDN 5
  • Serba-serbi Cerita Anak 13
  • Tantangan 3

Followers

About Me

My photo
Lisa Lestari
View my complete profile

Instagram

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Copyright © 2017-2019 Dunia Lisa. Created by OddThemes