Aturan Sosial yang Perlu Dikenalkan pada Si Kecil saat Bermain ke Rumah Temannya.
Pernah
nggak kamu ngalami kayak gini?
Si
kecil usianya sudah lima tahun, tak jarang,
anak suka membawa teman-temannya ke rumah untuk bermain bersama. Atau
kadang mereka yang sengaja nyamper ke rumah untuk membongkar mainan El yang
lumayan berbeda dibandingkan teman-temannya. Terkadang, muncul beberapa kejadian
yang membuat saya miris. Kok begini ya?
Kejadian apa, tuh? Misalnya begini nih: temannya El terkadang suka tiba-tiba masuk ke dalam rumah menuju dapur ngikuti El. Lha, saya kan kadang nggak pakai kerudung lengkap. Atau suatu waktu temannya El ini suka naik ke kasur juga, atau ikutan mencet-mencet laptop yang terbuka karena saya tinggal sebentar. Suka risi nggak sih, kalau begini?
Saya hanya menegurnya lembut, sambil mengingatkan kepada El untuk tidak melakukannya di rumah temannya. Namun, saya juga jadi mikir, apakah benar aturan social saat berkunjung ke rumah temannya ini sudah tidak diajarkan lagi oleh orangtua? Saya ingat dulu, bagaimana ibu dan bapak saya menekankan sekali nggak boleh ini, nggak boleh begitu ketika bertamu atau bermain ke rumah orang lain. Sampai sekarang, saya masih mengingatnya.
Aturan social saat bermain ke rumah teman mungkin memang tidak pernah tertulis, sehingga anak-anak pun tidak mengetahuinya. Kita nggak mau ya, tiba-tiba ditegur oleh yang punya rumah gara-gara anak kurang sopan saat bermain di rumahnya. Atau justru lebih sadis lagi, disindir ketika para ibu sedang berbelanja di warung/tukang sayur. Nggk mau kan, kejadian kayak gitu?
Aturan
social saat bermain ke rumah teman sebaiknya memang harus dikenalkan kepada
anak sejak kecil. Agar mereka juga memahami yang boleh dan tidak boleh
dilakukan. Lantas, aturan social seperti apa yang perlu diajarkan kepada anak
saat bermain ke rumah teman?
1. Mengetuk Pintu saat Bertamu
Ini adalah hal paling
pertama yang harus dikenalkan anak sebelum bermain ke rumah temannnya. Ajarkan
kepadanya untuk mengetuk pintu terlebih dahulu saat bermain. Katakan pula jika
temannya tidak segera membukakan pintu, agar segera pulang kembali ke rumah.
Tidak perlu berteriak kepada temannya untuk membukakan pintu untuknya.
2. Melepaskan Sandal atau Sepatu (Tepatnya alas kaki ya)
Hihi …
ini pernah dan sering sekali kejadian di tempat saya. Teman-temannya si adik
suka sekali main ke rumah dan masuk tanpa melepas alas kakinya. Jadi, saat saya
baru selesai ngepel, itu lantai kotor kembali. Kalau pas ketahuan oleh saya,
saya akan mengatakan pada mereka agar melepas alas kakinya. Seringnya tidak
ketahuan pas masuknya. Tahu-tahu dah ada di dalam dengan alas kaki ikut masuk
ke rumah.
Aturan kedua ini mau nggak mau harus diberikan pada si kesil. Katakana padanya, dengan melepas alas kaki saat bertamu, ini akan membuat lantai rumah temannya tetap bersih. Meskipun temannya mengizinkan alas kakinya dipakai, tetap tekankan pada anak agar tetap melepas alas kakinya. Selain untuk menjaga kebersihan, tentu saja ini bagian dari sopan santun.
3. Tidak Masuk ke Dalam Kamar Orang Dewasa
Ini hal yang paling
utama dan penting banget. Jangan sampai anak kita dianggap tidak diajarkan
sopan santun hanya karena mereka masuk ke dalam kamar orang dewasa.
4. Tidak Bermain Lompat-lompatan di Atas Furniture
Anak kecil pasti suka
banget ya, jika mereka ketemu dengan sofa yang empuk. Langsung deh mereka akan
mengeksplorenya dengan bermain lompat-lompatan layaknya ada di atas trampoline.
Ini jangan sampai terjadi, ya. Katakan pada si kecil agar tidak melakukan ini
saat mereka bermain ke rumah temannya. Berikan alasan bahwa bermain
lompat-lompatan itu tempatnya bukan di sofa, melainkan ada tempatnya, yaitu di
trampoline.
5. Meminta Izin Mengambil Makanan Jika Dihidangkan
Terkadang, saat
dihidangkan makanan anak-anak pasti akan langsung mengambilnya. Iya kan?
Namanya anak-anak, ya. Namun, jangan sampai ini dibiasakan. Katakan pada si
kecil untuk meminta izin terlebih dahulu saat akan mengambil makanan ketika
dihidangkan.
Kita bisa mencontohkan di rumah saat makanan terhidang. Katakan pada si kecil untuk meminta izin sebelum menyantapnya. Ini bisa menjadi kebiasaan yang baik saat dia bertamu ke rumah temannya. Namun, kita juga perlu mengingatkan pada anak-anak setiap dia bermain.
Dan … katakan pula untuk membiasakan mengambil makanan yang terdekat darinya.
Baca juga Cara Mudah Agar Balita Cinta Buku
6. Membantu Bersih-bersih Sebelum Pulang
Poin terakhir, ini termasuk
penting banget. Jangan sampai anak-anak sudah membuat rumah temannya berantakan
dengan segala mainan yang dikeluarkan dan pulang ebgitu saja tanpa merapikannya kembali. Maka, ajarkan pula kepada si kecil untuk merapikan kembali mainan
apabila selesai memainkannya di rumah temannya. Setidaknya anak tidak membuat
rumah orang lain begitu berantakan. Selain merapikan mainannya kembali, katakan
pada si kecil untuk membantu temannya mencuci gelas atau piring yang sudah
mereka gunakan saat bermain.
Baca juga Cara Mengatasi Anak Alergi Terhadap PR
Nah, itu beberapa aturan social yang perlu dikenalkan kepada si kecil saat bermain ke rumah temannya, agar si kecil tahu adab ketika bertamu. Mengajarkan aturan social kepada anak saat bermain ke rumah teman membutuhkan waktu berulang-ulang. Tidak cukup hanya sekali saja. Namun, contoh dari orangtua akan menjadi pelajaran yang bermakna bagi anak. Karena orangtua adalah role model yang nyata bagi anak-anak.
23 komentar
Nah bener banget nih mbak
ReplyDeleteMesti diajarkan dr kecil, apa yg boleh saat bertamu dan apa saja yg nggak boleh. Di kelas 2 SD ada materi tentang adab bertamu sih, tp seenggaknya ortu harus mengajarkan sejak dini, selain itu mesti memberikan contoh juga
Betul banget, soalnya makin ke sini aku lihat makin jarang yang mengajarkan begini ke anak-anaknya sejak dini
DeleteKadang anak kecil memang belum tahu apa apa namun tidak ada salahnya jika diberi edukasi sejak dini agar ketika main ke rumah teman tidak membuat berantakan
ReplyDeleteBetul banget,
DeleteSepertinya orangtua sekarang tidak seperti orangtua kita zaman dulu ya Mba? Banyak menasihati tentang sopan santun. Karena melihat tingkah pola anak-anak sekarang yang kadang tak punya tata Krama. Enggak semua sih. Tapi kebanyakan begitu.
ReplyDeletehihihi, bener mbak, di kelas pun aku suka bilang tentang sopan santun ke anak-anak. Misalkan, lihat ortu duduk di bawah, anak-anak nggak boleh duduk di kursi. Mereka tertawa dan mengatakan ortunya nggak apa-apa katanya. Duh ...
DeleteBetul banget Mbak, ada banyak aturan yang perlu disosialisasikan kan ya? karena anak unsur peniru .
ReplyDeleteBener banget
DeleteBener banget nih. Dari kecil sudah diajarkan. Anak meniru dari orang tua. Orang tua harus bisa jadi contoh yang baik
ReplyDeleteSetuju
DeleteSering terjadi nih kak, pas moment berkunjug kayak lebaran pada lompat lompatan. Mau negur gak enak sama emaknya. hahaha
ReplyDeleteWkwkwkwk, dilema ini mah. Apalagi kalau kurang begitu akrab dengan emaknya.
DeleteIni aku juga on proses ngajarin anakku mbak. Kalau sekarang sih, aku belum terlalu berani ngelepas dia main ke rumah tetangga. Pertama, karna masih kecil banget. Kedua, karna pandemi.
ReplyDeleteBenar mbak, aku mulai ngelepas si adik maen ke rumah temannya pas usianya 4 tahun. Sebelumnya dia nggak mau main ke rumah temannya
Deletepas banget nih anakku lagi senang-senangnya berteman dan kadang dia masuk ke rumah tetangga. semoga aja sih tuan rumah nggak merasa terganggu sama kehadiran anakku di rumahnya
ReplyDeleteSiippp, semoga bisa bersosialisasi dengan baik
DeleteBuset deh itu temen anak nggak ada sungkan-sungkannya ^^
ReplyDeleteSaya setuju banget hal ini penting banget diajarkan ke anak, namanya adab, kewajiban orang tua untuk mengajari.
Tapi gimana ya ngasih tau ke anak tetangga atau teman anak, hehe, serba salah
Hhihi ... betul dilema banget bagian anak orang mah. Tapi aku suka ngasih tahu pelan-pelan kalau pas akunya ada ikut nemenin mereka main. Kalau enggak, ya begitu. Kadang ngelus dada banget
DeleteAku nanemin banget beberapa poin di atas ke anakku, Mbak, tapi giliran anak-anak main ke rumahku, Ya Allah, ngelus dada. Dah gitu pulang ngantor lihat rumah berantakan, pengen garuk-garuk tembok, wkwkwkwkw
ReplyDeleteKalau pada main nggak diberesin dah gitu main di kamar pula, ngelus dada deh. Anakku tak tanya, kenapa nggak diberesin? Dia jawabnya, aku kalau beresin sendiri capek, Mi. Teman-teman pada kabur. Padahal yang mainan itu bukan aku.
Ehhmm...
Wkwkwkwk, aku juga nih. Sepulang ngajar suka begini juga. Akhirnya lama-lama si adik bilang ke temannya untuk bantuin beresin mainan dia sebelum pasukannya kabur pulang.
DeleteMenurut saya juga sangat2 penting sekali mbak mengajarkan aturan sosial saat berkunjung ke rumah orang. Saya juga kadang tidak segan menegur dengan halus, kalau misal anak saya duduknya kurang sopan, terutama si kecil yang usianya 7 tahun. Dengan begitu anak tahu yang boleh dilakukan dan tidak itu apa saat bertamu ke rumah orang lain.
ReplyDeleteAku paling risih kalau ada anak-anak yang kurang sopan, terus ada exuse, namanya juga anak-anak. Menurutku sih justru sejak anak-anak harus diajari untuk berlaku sopan, adab bertamu, dan aturan-aturan sosial lainnya.
ReplyDeleteMenurutku benar memang harus diajarkan secara pelan2 sejak dini, lewat perilaku bisa karena anak kecil midah meniru, karena sekarang saya lihat banyak anak2 pada pakai sandal masuk rumah orng, trus lompat2 dikasur, berantakin rumah, dan yg kadang bikin elus dada mereka bilang namanya juga anak2 , sedih dengernya
ReplyDelete