Ini bukan tentang negara yang sebenarnya, ini hanya tentang sebuah negara yang ada di sebuah belahan tanah berpijak yang dihuni oleh makhluk yang mencoba mengatur negaranya menjadi negara yang diimpikan oleh semua makhluk di belahan tanah manapun.
Negara ini hanya negara dongeng, potret negara yang akan menyajikan tayangan sekilas dan mungkin akan menggelitik pembaca agar tersenyum dari keruwetanmya.
Negara dongeng ini hanya berpenghuni makhluk-makhluk yang semuanya akan menjawab iya kepada setiap perintah pemimpinnya. Negara ini bernama Negara Angguk. Dipimpin oleh bupati yang bernama Angguk. Bupati Angguk adalah bupati yang belum lama memimpin negara ini kecil ini. Tapi bupati Angguk sudah memberikan kebijakan yang luar biasa, sehingga para penduduknya selalu memberikan jawaban anggukan kepala jika keluar sebuah perintah atau peraturan.
Di sekitar kekuasaan Bupati Angguk, terdapat tokoh yang juga berperan aktif dalam mewujudkan segala kebijakan yang dikeluarkan. Dialah Pembaca, ahli membaca setiap hal detik dari apa yang tidak nampak oleh bupati Angguk. Pembaca ini banyak memberikan masukaan kepada bupati Angguk, yang membuat pemerintahannya akan bertahan lama. Setiap keluar kebijakan baru, bupati Angguk mendapatkannya dari Pembaca. Karena Pembaca mampu melahap hal apa pun untuk dibaca dan diserapnya. Sayangnya tak semua kebijakan dari bupati Angguk mendapat kata sepakat dari seluruh makhluk yang dipimpinnya. Inilah masalah mulai muncul.
Waktu itu bupati Angguk memberikan maklumat agar seluruh penduduknya meninggalkan kebiasaan buruknya, yaitu kebiasaan buruk bangun saat matahari sudah panas menyombongkan sinarnya. Meminta kepada semua penghuninya agar segera pergi ke tempat kakek Pustakawan sebelum matahari menyombongkan sinarnya, untuk meminta wejangan. Karena kakek Pustakawan adalah kakek yang lebih tahu tentang segalanya dibandingkan dengan Pembaca.
Tak semua penduduk meyetujui perintah bupati Angguk. Baru kali ini perintah bupati ditolak. Ada beberapa yang menganggap pergi ke kakek Pustakawan hanya akan membuang waktu. Di tempat kakek Pustakawan pasti hanya akan disuguhi nasehat-nasehat yang tentunya akan membosankan. Dan bupati Angguk tahu itu. Maka dipanggillah penduduknya yang tidak mematuhi aturannya. Didatangkan pula kakek Pustakawan dan Pembaca yang selama ini menjadi tangan kanannya. Di atas podium besar, bupati Angguk berdiri dan menyuarakan kehendaknya.
"Wahai pendudukku yang hebat. Di sini ada kakek Puatakawan yang akan memberikan gambaran asyik jika kalian pergi ke tempatnya. Di sana akan selalu menarik dan menyenangkan. Kalian akan menjadi lebih hebat."
Kakek Pustakawan kemudian mengeluarkan sebuah benda yang bisa mengeluarkan sesuatu sesuai yang diucapkan. Ditekanlah alat tersebut oleh kakek Pustakawan setelah ia mengatakan "roti panggang", dan keluarlah roti panggang. Kemudian berkatalah ia, "Ini adalah alat yang sudah dihasilkan oleh kalian yang sudah pergi ke tempatku. Mereka membuatnya dengan semangat. Sehingga hasilnya juga bagus. Kakek berharap akan banyak karya yang bisa kalian buat setelah datang ke tempatku. Karena tempatku adalah tempat semua ilmu yang telah aku kumpulkan. Sehingga kalian akan mencoba dan mencobanya. Pemimpin kita bupati Angguk dan penasehat Pembaca sudah membuktikan sebelum meminta kalian ke tempatku. Makanya setiap kebijakannya selalu benar. Tak bisa dibantah, karena ilmunya yang sudah diserap oleh Pembaca, tangan kanan bupati."
Melihat hasil karya yang diciptakan beraneka macam, semakin membuat penghuninya tertarik. Mereka menganggukkan kepala tanda setuju dan berjanji akan rajin berkunjung ke tempat Puatakawan memenuhi perintah bupati Angguk dan penasehat Pembaca.
#OneDayOnePost
11 komentar
Mbak Lisa.. Keren bgt imajinasinya👍
ReplyDeleteMbak Lisa.. Keren bgt imajinasinya👍
ReplyDeleteKeren mb lisa
DeleteIdenya bagus
ReplyDeleteNegara angguk? Well...good idea Mba.
ReplyDeletelike this..
ReplyDeleteLike ini... hehee
ReplyDeleteJian awakmu iki sll punya ide josh kok Lis
ReplyDeleteJian awakmu iki sll punya ide josh kok Lis
ReplyDeleteMbak.lisa....daya imajinasi e rek...kuerenn.....pake bingitzzz
ReplyDeletembak lisa aku suka asku suka... ada pesan yg d sampaikan dengan bahasa yang sangat mudah d pahami :)
ReplyDeleteoh ya mbak sedikit koreksi, d kalimat " Bupati Angguk adalah bupati yang belum lama memimpin negara ini kecil ini. " mungkin kata (ini) yg pertama kali muncul, dpt d hilangkan ^^v
tetap bersemangat mbak :)