Inilah Beberapa Alasan Saya Harus Menulis. Kamu Ada di Nomor Berapa?

Good News From Indonesia on Twitter: "[QUOTE] “Menulis adalah ...

Ada sebuah pepatah yang dituliskan oleh Pramoedya Ananta Tour, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”


Benar kah pepatah tersebut?
Saya sih, YES! Entah ya dengan kamu. Iya kamu loh. Hehehe ....

Saya suka menulis tepatnya kapan ya? Sebentar saya ingat-ingat dulu. 

Saya mulai menyukai menulis dan bermain dengan mesin tik milik almarhum bapak itu sejak SD. Apa saja saya tulis ketika usia saya masih SD? Pastinya masih berupa tulisan ala-ala gitu kali ya. Saya juga tidak ingat, apa saja yang sudah saya tulis dari hasil ngerecokin mesin tik milik bapak.

Waktu saya kecil, saya termasuk orang rumah yang jarang dibawa bepergian ke mana-mana. Alasannya satu, saya mudah mabuk kendaraan, jadi orang rumah nggak mau direpotkan jika saya mabuk saat perjalanan. Alhasil, saya lebih sering menjadi penunggu rumah dengan ditemani penjaga sekolah dan istrinya yang diminta bapak untuk datang ke rumah. Hingga akhirnya saya senang memainkan jari di atas mesin tik bapak saat beliau sedang bepergian. Dan itulah awal saya jatuh cinta dengan menulis.

Berawal dari iseng tersebut, saya mulai berani membuat sebuah surat sederhana yang sebelumnya minta contoh dari bapak. Saya mulai ketak-ketik membuat sebuah surat yang pastinya isinya sederhana banget. Surat ini saya layangkan kepada orang-orang yang namanya tertulis dalam majalah BOBO yang saya baca. Saya ingin seperti mereka, saya kagum dengan mereka yang profilnya ada di majalah. Ya, meskipun tidak semua yang saya kirimi surat akan membalas, tapi saya menikmati itu dengan bahagia. Lalu bapak yang melihat ini membelikan saya mesin tik portabel sendiri. Kata bapak, biar saya nggak ngerecokin mesin tik beliau. Hihihi ...

Kemudian keisengan ini berlanjut, saya mulai suka menuliskan apa pun yang saya rasakan dalam mesin tik dan saya akan menyimpannya. Dan dari mesin tik ini pula sejak SMP saya mulai ikut kegiatan lomba menulis meski belum pernah menang. Ketika SMA saya mulai tertarik dengan menulis cerita remaja seperti cerita dari majalah remaja yang saya baca. Sayangnya belum terpikir dan belum cukup nyali buat mengirimkan ke majalah. Saya hanya mengirimkan ke radio untuk dibacakan. Tapi saya sudah hapyy banget saat itu.
Hingga akhirnya, saya kembali aktif menulis pada tahun 2016 setelah sekian lama bertapa dan menyepi dari kegiatan menulis sejak tahun 2000. Lalu, apa alasan saya kembali aktif menulis setelah lama nggak menulis?

Ini lah beberapa alasan saya mulai menulis dan menjadi semacam keharusan buat saya untuk menulis:

      1) Menulis adalah Salah Satu Kegiatan Terbaik Untuk Mengisi Waktu Luang
Hasil gambar untuk gambar orang menulis
pixabay.com
Ini betul banget! Saya setuju, dari pada bengong nggak jelas saat memiliki waktu luang yang banyak, kenapa nggak digunakan untuk menulis? Itu yang saya jadikan sebagai alasan pertama kali. Berawal dari iseng ketak-ketik di mesin tik bapak hingga punya sendiri, saya ingin memanfaatkan waktu luang dengan baik. Karena biasanya saya mulai iseng bermain mesin tik setelah buku bacaan sudah dibaca semua.

Begitu juga sejak tahun 2016. Walaupun tidak banyak memiliki waktu luang, tapi saya mulai memutuskan untuk kembali aktif menulis. Sebisa mungkin menciptakan waktu luang pada diri sendiri.  Bukankah kita raja bagi diri sendiri yang bisa mengatur kegiatan kita sendiri?
   


   2) Dengan Menulis, Akan Menjadi Media Untuk Menambah  Wawasan




Menulis biasanya identik dengan membaca. Membaca adalah jendela dunia. Orang akan membaca untuk menemukan ide dalam tulisannya. So pasti ya, orang yang suka menulis pasti wawasannya akan bertambah. Iya apa iya?


          3) Cara Terbaik Untuk Berkomunikasi
Hasil gambar untuk gambar surat
moondogjess.com
Ini biasanya saya lakukan kepada anak-anak ketika saya mulai agak susah mengajaknya bicara langsung. Saya akan menuliskan kepada mereka apa yang saya inginkan. Biasanya anak-anak menjadi lebih mengerti. Atau saya takut ketika berbiacara akan meledak nada bicara karena sesuatu. Maka saya akan memutuskan untuk menuliskan saja agar tidak terpancing emosi. Alhamdulillah, berhasil. Maka saya katakan, menulis adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan orang lain.

  
      4) Meningkatkan Kreativitas dan Kepercayaan Diri
Hasil gambar untuk gambar kreativitas
kumparan.com

Meskipun belum memiliki karya solo, tapi saya senang mengikrarkan diri sebagai seorang penulis. Kepercayaan diri saya tentu saja bertambah. Saya juga menjadi lebih peka dan kreatif ketika ikut terlibat sebuah pembicaraan. Wah, bisa jadi ide nih buat tulisan! Meskipun teman-teman ada yang suka nyeletuk, “Awas, jangan curhat sama penulis. Nanti curhatanmu akan ada dalam tulisannya.” Hahaha, kalimat itu ada kalanya betul juga sih!
 
      5) Sebagai Sarana Untuk Mengukur Perkembangan Berpikir Seseorang
Mindmap, Brainstorm, Idea, Innovation, Imagination
pixabay.com
Kita bisa tahu cara berpikir seseorang dari tulisannya yang runtut atau membingungkan. Ya, hanya dengan menulis, orang yang sering menulis akan dengan mudah menuangkan ide dengan runtut tanpa melompat-lompat. Berbeda dengan orang yang tidak biasa menulis. Ia akan menuangkannya dengan tidak runtut
 
      6) Bisa Menghasilkan Rupiah
Money, Coin, Investment, Business, Finance, Bank
pixabay.com
Percaya nggak, kalau dengan menulis bisa bikin dompet ikutan gelembung? Harus percaya dong! Beberapa orang memutuskan untuk menekuni dunia menulis karena memang menjanjikan. Salah satunya adalah dengan menjadi content writer atau seorang narablog.  Lihatlah narablog-narablog keren yang sudah mampu menghasilkan rupiah hanya dari blognya saja. Pastinya isi blognya tulisan yang bermanfaat sekali. 

Atau seseorang yang memutuskan menjadi freelancer, maka menulis baginya tentu saja menjadi pekerjaan utama dan prioritas. Namun, ketika sudah memantabkan hati untuk menjadi freelancer, maka kita juga harus berkomitmen dengan waktu yang telah dibuatnya. Ada loh, beberapa orang yang baru memutuskan menjadi freelancer mengalami hambatan pada manajemen waktu, sehingga merasa waktu 24 jam sehari masih belum cukup untuk menyelesaikan tugasnya. 

Nah, jika kamu, -iya, kamu!- sudah memilih jalan menjadi freelancer dan masih bingung soal manajemen waktu, kamu harus baca tulisan ini deh! Jam Kerja ala Freelancer yang ditulis oleh Mbak Kartika, seorang blogger keren. Tulisannya itu berdasarkan pengalamannya sendiri loh, jadi siapa tahu juga bisa kita terapkan.

Pada tahun 2016 lalu, saya memutuskan aktif menulis, meskipun bukan menjadi freelancer. Saya masih terikat tugas pada negara, sehingga saya baru bisa memulai dengan menulis di blog.  Bukan lagi menggunakan mesin tik, lalu menyimpan hasil tulisan dalam map, tapi saya mulai menyimpannya di blog. Saya jadi ingat, kalau tulisan di awal ngeblog itu masih unyu-unyu banget dan membuat saya ingin tertawa sendiri. Hihihi ....

Oh, ya, membuat blog itu mudah sekali. (Masak Sih?)
Nih, ada tips cara membuat blog mudah yang semoga bisa dipraktikkan dan membuatmu aktif menulis.

Bahkan kamu juga bisa langsung memulainya dengan memiliki rumah blog yang berbayar untuk menjadi narablog seperti lainnya. Mau kan kalau blognya menghasilkan pundi-pundi rupiah? Saya sering mengintip beberapa situs yang menyediakan harga promo untuk domain blog. Pengen juga memiliki satu blog lagi yang memiliki niche tertentu. Biasanya saya suka intip-intip di www.domainesia.com

      7) Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian
Dan ini lah yang paling penting. Saat jasad kita tak lagi bisa menemani kita lebih lama di dunia ini, tapi kalau kita punya karya atau tulisan, maka kita akan masih tetap dikenang. Kita akan abadi dengan tulisan yang telah kita hasilkan. Anak cucu bahkan orang-orang akan mengenal kita melalui tulisan yang telah kita buat.

Itu lah beberapa alasan saya memutuskan untuk menulis dan mengharuskan pada diri sendiri. Kalau kamu yang suka menulis, ada di nomor berapa nih?

So, masih menunda untuk menulis setelah tahu beberapa alasan saya harus menulis?
 

Share:

27 komentar

  1. zaman sekarang baru beberapa persen melirik blog untuk menjadi tempat pundi-pundi masuk uang mbak. cuma beberapa yang bisa update kearah bisnis blognya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mas, karena sebagian orang masih menyukai blog sebagai rumah yang nyaman untuk menuangkan tulisan, seperti saya. Heheheh

      Delete
  2. Aku semuanya manggut-manggut mba... Betul semua sejalan sama pemikiranku... Toss... heee

    ReplyDelete
  3. Semua poin yang ada di tulisan ini, sejalan dengan alasan saya untuk menulis. Satu lagi alasan yang perlu saya tambahkan, bahwa dengan menulis kita bisa mengukir sejarah, betul gak? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuuul banget Teh. Harus ditambahkan nih. Terima kasih teh

      Delete
  4. Kayaknya no 1 dan 5 deh lebih cenderung kesana. Tapi kalo saya sih lebih juga ke point aktualisasi diri. Sebelum bisa menulis saya ga pede tapi semenjak menulis saya bisa menumpahkan semua ide ditulisan saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul ya teh, aktualisasi diri. Alhamdulillah jika menulis mampu meningkatkan rasa percaya diri

      Delete
  5. jadi inget juga sejak kecil saya memang sudah suka menulis, nulis surat. sampe-sampe rajin nulis surat ke artis cilik walaupun tidak pernah berbalas atau malah entah terkirim atau tidak hihihi. Buat saya, tambahan juga, menulis itu untuk mengikat makna, tentang apa yang telah saya baca, saya lihat, dan saya rasakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tos mbak, saya dulu juga nggak pernah mikir itu surat yang saya kirim nyampek atau enggak. Yang penting senneg sudah kirim surat. Yes, betul banget mengikat makna

      Delete
  6. menulis adalah bekerja untuk keabadiaan, iya bener banget sih. Dengan menulis insyaallah amal-amal jariyah kita terus mengalir ya. Masyaallah. Semoga ilmu kita menulis jadi pemberat di hari akhir. Allahuma Aamiin.

    ReplyDelete
  7. Setuju dengan semua poinnya hahaha
    Tapi kayaknya aku lebih ke yang Cara Terbaik Untuk Berkomunikasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyeeeek... emang lebih mudah berkomunikasi dengan tulisan ya. HIhih

      Delete
  8. Nomor 1 aku Mbak Lisa
    Saat ini menulis jadi kegiatan paling baik mengisi waktu luang bagiku..biar tetap waras jadi istri dan ibu :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk... Mbak Dian ki yo. Tapi bener ya, menulis memnang bisa menjaga kewwarasan kita sebagai emak.

      Delete
  9. Setuju Mba, dengan menulis wawasan bertambah dan salah satu cara yang baik untuk berkomunikasi dan menyampaikan ide & pendapat. Bagi saya,menulis juga sarana untuk refreshing dan hiburan. Selain ibu rumah tangga, saya juga seorang guru. Kesibukan di dua ranah tadi kadang melelahkan juga. Menulis bisa menjadi salah satu cara untuk menyegarkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setujuuuu bu guru, trekadang kalau saya sedang kesel sama anak-anak di kelas, suka saya coret-coret di kertas biar nggak luber ke anak-anak. Hahahaha

      Delete
  10. Aku setuju semuanya mbak, eh nomer 2 dan 3 sih terutama. Tapi dibalik itu semua pengen terus dampingin anak ketika udah berada dibawah tanah. Dia bs baca lagi tulisan Mamanya.

    ReplyDelete
  11. Saya bercita - cita untuk semua point' mbak

    ReplyDelete
  12. Hampir sama sih mb alasan knp kita menulis. Hihi sebagai hobi awalnya, kemudian cinta. Selalu up grade ilmu dan wawasan.eh bisa dpt duit. Dan kelak tulusan kita akan dikenang oleh generasi berikutnya saat usia mnutup mata....

    ReplyDelete
  13. Kurang lebih alasan kita sama, Mbak Lisa. Kalau aku tambahin sedikit menulis untuk memperluas networking dan merasakan pengalaman-pengalaman baru yang selama ini hanya bisa kutulis. Beneran, terasa banget.

    ReplyDelete
  14. Saya termasuk yang menyesal mbak. Kenapa gak dari dulu mulai menulis. Manfaatnya banyak banget ya. Terutama nomer 1,4,5,dan 6 tentunya haha...

    ReplyDelete
  15. Setuju semuanya,Mbak. Dan yang tak terduga itu menulis bisa jadi profesi bergengsi. Hihi

    ReplyDelete
  16. Awalku menulis juga dari hobi Mbak, lama kelamaan keterusan jadi jalan me cari nafkah hehehe

    ReplyDelete