Hal Menyenangkan dari Drama China Put Your Head on My Shoulder


Siapa yang punya kebiasaan kalau udah suka satu drama bisa ditonton berulang kali tanpa bosan?

Hahaha ... Edisi nyari konco. Yap, ini saya banget, ketika saya suka dengan tema dan tokoh dalam drama, maka saya akan menontonnya berkali-kali sampai yang ngelihat saya akan merasa bosan. 

Saya pernah bilang, saya nonton drama Love O2O lebih dari lima kali dan nggak bosan. Alasannya bisa dibaca di sini. 

Drama China kedua yang asyik dan seru buat ditonton lebih dari satu kali adalah drama Lin Yi dan Xing Fei. (Ini menurut saya ya)

Apa alasan drama ini membuat saya candu?

1. Temanya ringan

Betul banget, saya tipe orang yang lebih memilih drama dengan tema ringan. Alasannya klise banget sih, nggak mau pening karena tujuan saya menontonnya adalah untuk hiburan saja. Jadi, kalau tema dramanya berat, saya akan langsung skip ke episode akhir buat lihat ending-nya. Udah tahu akhir dari sebuah drama, ya puas aja tanpa bersusah-susah lihat episode sebelumya. Wkwkwkwk ...

Namun, lain halnya jika ini adalah drama dengan tema ringan dan ada sedikit unsur komedi. Rasanya nggak pernah bosan menontonnya meski berulang kali dilihat.

Drama Put Your Head on My Shoulder menjadi salah dua drama China yang saya tonton lebih dari dua kali. Drama ini mengangkat tema seputar kehidupan mahasiswa. Drama dengan kisah percintaan dan kelucuannya menjadikan cerita ini minim konflik berat. Konflik yang dihadapi tokoh hanya seputar tugas mahasiswa dan dunia magang mereka. Ada konflik dari support role, juga nggak begitu berat. Hanya masalah dengan orangtua yang tidak menyetujui sang anak mengambil jalan yang nggak sesuai dengan keinginan sang ayah.


Poin menyenangkan dari drama ini adalah, temanya mengena banget buat ortu yang suka maksain anak ambil jurusan kuliah. Di drama ini, tokoh Si Tumo (yang diperankan Xing Fei) diminta ortunya ambil jurusan akuntasi dengan alasan pekerjaan yang akan dia dapatkan setelah lulus lebih menjanjikan. Padahal Si Tumo sendiri menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan periklanan. Untungnya Gu Weiyei (diperankan Lin Yi) mendukung keinginan Si Tumo dan ikut membujuk orangtuanya saat Si Tumo mengambil magang yang bukan sesuai jurusan kuliahnya.

2. Tokohnya ganteng

Wkwkwkwk ... Alasan kedua sungguh nggak masuk akal, ya. Tapi emang bener kok, setiap Lin Yi akan main di drama baru, saya akan berusaha untuk mengikuti setiap episodenya. Drama ini bikin saya jatuh hati karena sikap Lin Yi yang melindungi banget terhadap Xing Fei meski dia tahu Xing Fei sedang menyukai pria lain. Hmm ... Ada nggak, ya di dunia nyata sikap seperti ini dimiliki oleh pria?

Selain itu, Lin Yi memerankan tokoh pria yang cuek, cool, jenius, dan nggak banyak omong. Bahkan terkesan lugu bagi saya. Ini terlihat dari adegan saat diminta memotong wortel

Bagaimana dengan tokoh wanita nya? Sudah pasti nggak kalah ayu dengan tokoh pasangannya, ya. Xing Fei sudah banyak melakoni drama dengan berbagai genre. Tidak hanya drama modern, tapi juga drama dengan kostum tradisional. Tokoh yang diperankan selalu berkarakter ceria, manis, dan menyenangkan. Meski di drama ini, Xing Fei memerankan cewek yang nggak pinter-pinter amat, tapi cukup menarik perhatian. Tekad dan semangatnya untuk mewujudkan impiannya menjadi poin utama buat saya. 

Kalau kamu yang sudah menontonnnya, apa yang kamu sukai?

Share:

1 komentar

  1. Kalau ditonton sekali, dua kali, sampe tiga kali gak bosenin banget.. Walaupun udah nonton terus ditonton lagi suatu saat, sampe udah apal sama apa yang bakal dilakuin tapi nyaman aja gitu nontonnya hha

    ReplyDelete