Undangan dengan warna biru, berpita warna senada, menghias indah. Tangannya gemetaran ketika membaca nama mempelai yang tertulis di undangan. Benarkah yang ia baca? Ataukah matanya mulai rabun? Kembali matanya membaca huruf demi huruf dari nama yang terangkai. Benarkah ini? Tak mendengar kabarnya secara intens selama hampir lima bulan, tiba-tiba undangan ini yang mampir. Kenapa tak ada pemberitahuan sebelumnya? Setidaknya sinyal kepadanya bahwa hubungan...
"Aku pulang aja yaa. Nggak berani bertemu Ibu," lirih suara Nilam. Tangannya memegang erat tangan kanan Arya, lelaki di sampingnya. Arya justru tersenyum. "Masa jauh-jauh sudah ke sini mau pulang.  Ketemu dulu sama Ibu, ya," kembali Arya berkata lembut. Seolah membujuk hati wanita yang dilihatnya sangat cemas.  "Aku takut," keluar juga alasan Nilam tak ingin dibawa ke rumah ibunya Arya.  "Ibuku nggak nyeremin...
Sudah beberapa hari Nata tak melihat Andin muncul di kostnya. Kesibukan Nata di kantor juga membuatnya belum sempat menanyakan kabar sahabatnya. Apa yang terjadi setelah peristiwa menelfon tengah malam yang dilakukan Andin? Sore sepulang kerja ini, Nata bermaksud akan menelfonnya. Bergegas turun dari Vario 125 warna biru, melangkah perlahan ke tempat kost. Sedikit kaget melihat Andin duduk dengan mata terpejam di kursi teras...
Kalau hari ini Gilang posting tentang keluarga rimba, saya jadi punya ide. Makasih ya, Lang. Saya juga akan bercerita tentang keluarga Oxy. Siapa Oxy? Sabar pemirsa, nanti akan terjawab penasarannya. Tahun 2006 saya pindah kontrakan mendekati tempat saya mengajar. Di tempat baru ini, ternyata penghuni lamanya begitu banyak dan cukup meresahkan saya. Karena penghuni lama ini bisa menghabiskan koleksi majalah yang saya punya....
Hhhhhgg..Nata menggeram kesal dengan bunyi telefon dari HPnya. Berdering seolah tak ingat waktu. Matanya baru saja akan terpejam setelah setumpuk tugas dari kantor ia selesaikan. Jarum jam sudah menepi ke angka 02.20. Dan ia harus tidur. Kalau tidak, besok pagi seluruh jadwalnya bisa berantakan. Ringtone lagu Padi kembali terdengar. Nata menutup telinganya dengan bantal. Tapi tetap saja dering telefon itu tak mengerti kondisi...
Aku selalu memanggilnya Sinus. Memanjakannya melebihi peliharaanku sebelumnya. Sinus yang sepertinya mengerti jika aku bicara. Kuajarkan ia agar BAB dan BAK di kamar mandi. Dan ia melakukan itu. Ia hanya makan makanan yang diketakkan di piringnya. Tak pernah mengambil makanan di atas meja kami, ataupun di piring kami. Dengan anakku, ia senang bermain. Perutnya akan bergoyang karena gendutnya.  Dan peristiwa sedih itu terjadi....
Mendengar berita kematian dari lingkungan kita, secara tidak langsung selalu menghadirkan rasa sedih. Terbesit bayangan, apakah sebentar lagi malaikat maut yang akan berpindah? Berganti mengintai kita atau orang-orang terdekat kita? Kematian adalah rahasia,  seperti kata Gilang, tak pernah berkabar kepada yang akan diambil nyawanya. Sekedar memperingatkan melalui BBM atau pesan singkat juga tidak. Datangnya tak pernah diminta seperti jalangkung. Eh, kok jadi jalangkung. ...
Tujuh tahun sudah tak membersamaimu. Rindu dan cinta ini masih sepaket untukmu. Tak akan lekang oleh waktu yang sudah terlampaui jauh di belakang. Aku masih mengingatmu. Memahat setiap detil pesonamu dalam relung hatiku. Kau terpahat indah di palung hatiku.  Awal tahun 2007 kamu lahir. Hanya seorang diri, membuat kami sangat menerimamu dengan baik. Memanjakanmu dengan segenap limpahan kasih sayang kami. Kamu tumbuh dengan...
No hape XL sudah nggak aktif lagi. Lupa nggak isi pulsa, jadinya hangus.  Itu bunyi pesan singkatmu lewat bbm ketika kuutarakan niatku menelfonmu. Sudah lama aku tak mendengar suaramu. Hampir sebulan.  Kok bisa hangus? Kenapa nggak ingat? Ketahuan banget nggak ingin telfon aku!!! Akhirnya kubalas dengan sedikit nada jengkel. Entah kau merasa atau tidak. Yang jelas aku merasa ada yang tersayat. Di dalam...
"Bu, hari ini nggak usah belajar ya. Mas capek. Bantuin Mas ngerjain soal Kumon saja ya?" pinta Akbar kepadaku. Seperti biasa hari ini adalah jadwalku datang ke rumahnya. Setiap hari pukul 19.00. Membantunya belajar. Meskipun aku tahu, Akbar yang baru kelas 3 SD adalah anak yang cukup mampu menerima pelajaran.  Nilainya sudah di atas rata-rata. Tapi menurut orang tuanya, Akbar masih perlu dibantu...
Tubuh itu teronggok tak bergerak. Bedanya ia masih memiliki nyawa. Mampu bergerak dengan kedua kaki yang lengkap dan anggota tubuh lainnya. Berjalan dan memenuhi kebutuhannya seperti manusia normal pada umumnya. Tapi tubuh itu hanya seperti mayat berjalan. Mengikuti apa saja yang ia inginkan. Berdasarkan akal pikirnya saja. Tak pernah melakukan segala sesuatu dengan hatinya. Pun dengan bulan yang mulia. Katanya bulan Ramadan adalah...
Ini sudah hari kelima Miko meninggalkan rumah. Meninggalkan ibunya. Tidur di mana saja untuk memejamkan mata. Beralaskan apa saja. Tak peduli hanya kertas bahkan tanah yang dingin. Ketika langit memuntahkan airnya, Miko akan berlari mencari tempat berteduh. Terkadang badannya sudah kuyub barulah dapat berlindung dari air langit.  Badan Miko terlihat kurus. Tak terawat. Rambutnya nampak kusut. Bercampur tanah. Miko makan dengan apa yang...