Bonding Dengan Buah Hati yang Perlu Dibangun Oleh Ibu Bekerja

Bonding Dengan Buah Hati Untuk Ibu Bekerja

Memutuskan untuk menjadi ibu yang bekerja di luar, tentu saja membuat waktu saya bersama buah hati menjadi berkurang. Meskipun saya hanya seorang guru SD yang kata orang enak, karena siang hari sudah pulang. Itu salah besar, Marimar! Menjadi guru SD memang pulang lebih awal dibandingkan jika kita bekerja di kantoran. Tapi, jangan salah. Beban pekerjaannya itu terkadang dibawa ke rumah. Lha, kalau mengerjakan di sekolah semua, bisa-bisa melebihi jam lembur para karyawan kantor.

Emang apa pekerjaan guru SD?
Menyiapkan perangkat pembelajaran yang bejibun banget, mengoreksi pekerjaan siswa yang jumlahnya lebih dari 40 siswa, membuat perencanaan untuk mengajar keesokan harinya, dan pekerjaan lainnya seperti menyiapkan media. Ibaratnya kita itu sutradara di dalam kelas yang ingin film dalam kelasnya berjalan dengan sukses tanpa mengulang lagi. Kata suami saya kalau membela istrinya, guru SD itu pekerjaannya 24 jam, salah kalau banyak yang bilang pekerjaannya sedikit.

Nah, dengan berkurangnya waktu 24 jam untuk anak-anak di kelas, hal ini tentu saja mengurangi waktu saya untuk bersama anak-anak di rumah. Tapi tenang, sedikitnya waktu yang saya miliki bersama anak-anak bukan berarti saya nggak bisa membangun bonding dengan anak.

Berikut beberapa cara yang saya lakukan untuk membangun kedekatan bersama anak:

Lakukan Aktivitas Pagi

Hasil gambar untuk gambar menyiapkan sarapan
haibunda.com
 
Biasanya anak-anak saya bangun tidak lama setelah saya bangun. Waktu pagi hari ketika mereka sudah bangun, saya akan mengajak anak-anak untuk menyiapkan sarapan. Terkadang saya menyempatkan untuk menyuapi si kecil sambil mengajaknya bercerita, meminta mereka menceritakan kegiatan apa yang akan dilakukan hari ini. Banyak hal kok yang bisa dilakukan bersama anak-anak dengan memanfaatkan waktu pada pagi hari.

Tidak Berangkat Kerja Dengan Sembunyi-sembunyi

Hasil gambar untuk gambar ibu berangkat kerja
ilovelife.co.id
Hal ini tidak pernah saya lakukan meski alasannya agar si kecil tidak nangis. Saya selalu menjelaskan kepada ketiga anak saya kalau ibunya akan berangkat kerja dan akan menemani mereka kembali pada siang harinya. Awalnya mereka memang menangis saat masih kecil, tapi akhirnya mereka paham bahwa saya memang bekerja dan akan pulang lagi untuk bertemu kembali.

Baca juga: 1. 5 Tips Mengatasi Perilaku Remaja Agar Tidak Konsumtif
                  2. 5 Tips Mengahadapi Anak Bossy
                  3. Seni Menegur Anak

Menyapa Anak Dengan Menatap Matanya Setiba di Rumah
Saya selalu menanyakan perasaan anak-anak saat mereka seharian di sekolah dan di tempat yang ngasuh. Apa yang mereka lakukan, main apa saja, ada kesulitan atau tidak, bermain dengan siapa, dan pertanyaan lainnya tentang mereka. Lalu, saya juga akan menceritakan sedikit tentang kegiatan saya, tentang kejadian di kelas yang mungkin lucu bagi mereka.

Bermain Bersama Anak Meski Sebentar
Hasil gambar untuk gambar bermain dengan anak
klikpsikolog.com

Sepulang bekerja pasti tubuh itu rasanya capek banget. Tapi saya juga yakin, semua ibu bekerja akan merasa segar kembali setelah melihat senyum dan mendengar celoteh anak-anak setibanya di rumah. Dan itu saya rasakan juga. Saya akan menyempatkan bermian dengan anak (terutama yang kecil) seperti main puzle, lego, mobilan, bongkar tobotnya atau sekadar memberi makan ikan dan kucing. Setelahnya saya akan meminta izin kepada anak-anak untuk menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya seperti mencuci atau setrika.

Melakukan Hal-hal Kecil Tapi Berarti

Hasil gambar untuk gambar anak menonton tv bareng ibu
wolipop.detik.com

Hal-hal kecil ini misalnya, menonton TV bersama, membacakan buku cerita, membantu merapikan mainannya, atau hanya menemaninya ke kamar mandi. Hal kecil ini tentu saja berarti banget buat anak.

Memanfaatkan Hari Minggu
Dikarenakan saya Sabtu juga masih ngajar, maka hari libur yang bisa saya nikmati adalah Minggu. Saya akan full bersama anak dari pagi. Bahkan pekerjaan rumah biasanya saya selesaikan lebih cepat pada pagi harinya, sehingga saya memiliki waktu lebih banyak untuk bersama anak-anak.


Menyeimbangkan Pembagian Waktu
Hal yang selalu saya ingat, jangan sampai waktu saya bekerja melebihi porsi saya bersama anak-anak. saya tetap harus meningkatkan kualitas hubungan daripada kuantitas bersama anak.

Ingat, Ibu Bekerja Tetap Butuh Me Time
Meskipun saya bekerja, saya tetap butuh me time dong. Kelelahan, jenuh, dan frustasi yang timbul karena bekerja, bisa menyebabkan hubungan yang tidak harmonis bersama anak. Bukankah anak-anak membutuhkan ibu yang bahagia agar mereka juga menjadi anak-anak yang bahagia?

So, walaupun kita bekerja, kita tetap bisa membangun kedekatan dengan anak. Tidak ada lagi alasan ya, karena banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun bonding dengan anak, seperti yang saya lakukan di atas. Apakah ada yang ingin menambahkan?

Share:

37 komentar

  1. Keren postingannya! pembahasannya menarik sekali..

    ReplyDelete
  2. Bener banget mbak. Kadang sedih juga, pas bagi raport ya anak guru lah yang walinya susah datang. Pas pertama masuk sekolah, gak bisa antar anak sekolah krn harus nyambut murid. Tapi memang harus pintar2an kita mengatur keadaan. Bagaimanapun, kita bekerja untuk anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiks ... hiks ... ini yang saya alami. Saya ambil raport anak sendiri suka belakangan atau janjian dengan guru kelasnya. HEhehe ...

      Delete
  3. Yang hari minggu main sama anak masih PR bagiku apalagi gada ART yang ada jadi hari beberes sedunia tea mbak >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat mbak, semoga selalu lebih baik ya kualitas kita bersama anak-anak

      Delete
  4. Dulu waktu masih ngantor, paling semangat kalau sudah otw ke rumah karena bisa main sama anak atau nemenin mereka belajar walaupun sebentar, apalagi kalau hari jumat, pasti aku bikin rencana weekendan sama anak2. itulah caraku bonding dengan anak walaupun aku sibuk di kantor :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. BEtul banget mbak, ada banyak cara untuk membangun bonding dengan anak

      Delete
  5. Bener mbak anak-anak lama-lama bakalan ngerti kalau orang tuanya harus kerja. Tapi kadang tatapan mereka melepas kepergian saya justru yang membuat saya menangis

    ReplyDelete
  6. Wah jadi ingat dulu pas pertama kerja, rasanya nangis pas ninggalin anak-anak apalagi si bungsu. Untungnya anak-anak pengertian.

    ReplyDelete
  7. Ibu saya juga guru SD. Saya juga tahu beban kerjanya seperti apa, apalagi sekarang tuntutannya juga cukup tinggi. Semangat Mbak. Insyaallah jadi nilai ibadah dengan pekerjaannya dan tipsnya juga relevan banget buat keseharian.

    ReplyDelete
  8. I feel you mbak. Dulu pernah jadi dosen dan orang2 bilang gitu juga. "Enak ya jadi dosen, kerjanya santai."
    Padahal hmmmm... Amazing.. 😂😂😂

    ReplyDelete
  9. Betuuuuulll Mbaaaa...orang tuh ngeliatnya aja enak. Padahal yang ngejalanin senep... hehehe. Saya waktu ngajar TK juga dibilang begitu. Katanya cuma nyanyi-nyanyi doang terus pulang. Sembarang...

    ReplyDelete
  10. Ah, rasanya kayak bernostalgia waktu masih kerja kantoran dulu. Dulu, aku selalu memanfaatkan berbagai momen untuk tetap dekat dengan Najwa. Kayaknya setiap ada kesempatan bisa sama dia aku nggak mau sia-siain. Sekarang mah nempel terus ya, udah kayak perangko. PRnya jadi beda, gimana agar di antara yang nempel2 itu tetap berkualitas. Karena meskipun seharian bersama sudah pasti tidak semuanya quality time.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget mbak. Kalau libur semester aku juga selalu bikin sesuatu yang harus m3nghasilkan buat mereka

      Delete
  11. Saya selalu salut sama Ibu yang bekerja di luar tetapi tetap hangat dan perhatian pada anak-anaknya. Semoga bahagia selalu ya Mak Lisa dan keluarga,😘

    ReplyDelete
  12. Kegiatan nonton tivi bareng dan kalau mau berangkat pamit dulu lah ya, biar tetap menjalin kedekatan dengan keluarga

    ReplyDelete
  13. Me Time emang ga boleh sampai terlewat ya Mak. Biar mood tetap terjaga dan lebih fresh saat main sama anak-anak

    ReplyDelete
  14. Bener banget postingannya mba. Saya dulu di call center malah sering overtime sabtu minggu. Thanks sharingnya

    ReplyDelete
  15. Suka baca ini..bonding memang bisa kapan saja yang penting kualitasnya ya. Tips jitu buat Ibu Bekerja nih. Jadi ingat kakakku semua guru :D

    ReplyDelete
  16. iya betul mbk, kalo berangkat kerja sembunyi-sembunyi malah anak kayak kerasa dilimpe, mmm apa yang bahasa indonesianya. Intinya kayak kita diem-diem ninggalin gitu aja. Padahal anak bisa lebih tenang, kalau kita kasih pengertian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget, anak juga akan paham dengan kepergian kerja kita

      Delete
  17. Luar biasa pekerjaan guru. Semoga selalu sehat dan bisa terus dekat dengan anak ya mbak :D

    ReplyDelete
  18. semangat selalu bagi semua ibu yang bekerja dan bekarya di ranah publik maupun domestik, dan memang semua wanita dan juga ibu itu butuh banget me time. Dan noted nih untuk tidak berangkat kerja secara sembunyi ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, dengan me time itu bisa merelaksasi ibu-ibu agar perasaannya tetap pada level bahagia

      Delete
  19. Jadi guru baik itu guru SD, SMP maupun SMA sama saja ya Mbak, sama2 sibuk denga pekerjaan tambahan di rumah untuk membuat perangkat pembelajaran, dsb namun itu bukan penghalang untuk menciptakan bonding yang kuat dengan anak kan Mbak. Seperti tips yang udah paparkan di atas2, tergantung pintarnya kita membagi watu dan menciptakan quality time bareng pasangan dan anak2

    ReplyDelete