Ciko jadi Monster?
Hore,
hari sudah mulai beranjak malam. Cahaya dari lampu-lampu mulai menerangi setiap
rumah. Senang rasanya sebentar lagi aku akan keluar dari tempat
persembunyianku.
Meliukkan
tubuh, menengokkan kepala ke kanan dan ke kiri. Wow, teranng sekali lampu dalam
ruangan ini. Ruangan 4x4 meter diterangi dengan lampu neon 25 watt. Dengan sigap
kakikku langsung merayap mendekat ke arah teman-temanku yang mungkin sudah
berkumpul lebih dahulu.
Di
sudut atas terlihat Ciko, teman sepermainan untuk mencari mangsa bersama-sama,
hanya terdiam. Tidak seperti biasanya yang selalu berlari terlebih dahulu
mengejar mangsanya. Aku mencoba mendekatinya. Ciko bengong, hingga tak sadar
kedatanganku.
“Apa
yang kamu pikirkan?”
Ciko
hanya menoleh sekilas, mendengus sebal.
“Kamu
marah padaku?”
Ciko
menggelengkan kepalanya. “Aku hanya sebal dengan keadaaan tubuh kita. Kecil,
hanya mampu merayap di dinding rumah, mencari makanan tidak bisa leluasa.” Dengan
nada marah ia menjelaskan alasan kenapa
wajahnya terlihat bersungut-sungut.
Aku
hanya terdiam. Tubuh kami memang kecil. Merayap di dinding rumah-rumah. Dengan
makanan serangga-serangga kecil yang beterbangan. Hanya perlu kewaspadaan
tingkat tinggi, kemudian, hap. Serangga itu akan berpindah ke lidahku dan masuk
dalam perutku.
“Lalu
apa yang kamu inginkan?” tanyaku akhirnya.
Ciko
mengambil napas sebanyak-banyaknya dan tersenyum memandangku. Matanya nampak
berbinar gembira. “Aku ingin tubuhku menjadi lebih besar dari ini. Dan aku
ingin tidak hanya bisa merayap di dinding. Bisa berada di bawah dan mencari
makanan bersama makhluk lainnya yang ada di bawah. Rasanya pasti akan
menyenangkan sekali.”
Mau
tak mau aku tertawa mendengar jawaban Ciko. “Untunglah aku tak pernah ingin
menjadi seperti keinginanmu. Menyeramkan lho,”
Sinis
Ciko menatap wajahku. “Itu karena kau tak punya nyali besar!” ketus Ciko
menjawab.
Aku
memutuskan pergi meninggalkan Ciko dengan hayalannya. Biarkan saja ia bermimpi
sesaat. Mungkin dia belum pernah tahu bagaimana rasanya tinggal di bawah.
#OneDayOnePost
Tags:
Cerpen
3 komentar
Aihhh.... Mbak Lisa.... Pengen bgt bisa buat cernak.
ReplyDeleteTongkrongin blognya ahhh...
Cicak ini Mb lis
ReplyDeletePasti ada lanjutannya nih, kn belum jadi monster. Hihi
ReplyDelete