Angka Nol bagian 2
"Raja,
benar kan, kalau aku yang ada di depan? Bukan angka sembilan ini?” tanya angka
satu dengan lantang. Merasa tak ingin kalah, angka sembilan segera mendorong
angka satu hingga terjengkang ke belakang menabrak angka nol yang dari tadi
hanya diam saja melihat adu mulut mereka.
“Aku
yang harus di depan, bukan kamu!” teriak angka sembilan.
Raja
hanya tersenyum melihat tingkah mereka. “Berbarislah dimulai dengan angka nol. Lanjutkan
dengan angka satu, dua, berakhir di angka sembilan.” Dengan bijak Raja berkata. Semua angka
akhirnya mengikuti perintah dari raja. Berbaris sesuai permintaan raja.
“Tugas
kalian nanti adalah menemukan pasangan kalian, yaitu sekumpulan awan yang
banyaknya sesuai dengan kalian. Carilah, agar kalian bisa berkumpul. Lakukan petualangan
kalian dengan semangat.” Jelas Raja dengan wibawa. Semua angka mengangguk, tanda
mereka paham dengan tantangan yang diberikan.
Dengan
irama peluit yang dipimpin oleh raja, mereka menuju halaman kerajaan. Sudah berkumpul
awan-awan dengan warnanya yang cantik. Semua menyambut petualangan angka baru
dengan gembira.
Begitu
genderang kerajaan dipukul, angka-angka menyebar. Mereka berusaha mengumpulkan
awan yang ada di sekitar kerajaan sesuai dengan dirinya. Jika angka satu, maka
ia hanya perlu mencari satu awan. Angka dua, ia mencari dua awan. Dan seterusnya.
Hanya angka nol yang mengalami kebingungan. Ia hanya memandang teman-temannya
berhillir mudik mengumpulkan awan.
“Nol,
apakah yang membuatmu bingung?” tanya awan hitam mendekat.
Nol
tersenyum. “Aku merasa tak punya kawanan. Karena aku nol. Aku tak punya
kumpulan. Benar begitu?”
Awan
hitam tertawa. “Nol, kamu akan berarti jika berpasangan dengan angka satu atau
dua, atau sembilan. Mereka akan membutuhkanmu. Percayalah, suatu saat kamu akan
sangat dibutuhkan.”
“Kenapa
aku harus bergabung dengan mereka?”
“Jika
kamu sendiri, kamu memang tak memiliki kumpulan. Tapi lihatlah, apa yang
terjadi jika kamu bersanding dengan angka satu? Kamu akan menjadi angka
puluhan, yaitu sepuluh. Begitu pula andai kamu bersama angka dua, kamu akan
menjadi angka dua puluh. Sungguh luar biasa bukan?”
Mendengar
penjelasan awan hitam, angka nol manggut-manggut tanda paham. Wajahnya yang
semula bersedih, langsung terlihat berseri-seri. Dengan semangat ia memberikan
tepukan untuk teman-temannya yang lain.
#OneDayOnePost
Tags:
Cerpen
2 komentar
Filosofinya keren mbak lisaa.... Ga boleh minder... Majuuu terus, semangatttt, hhii
ReplyDeleteKeren banget idenya mbak...
ReplyDelete